.webp)
Pemuda ini dikenal sebagai sosok yang berprestasi di sekolahnya. Selain itu, Sahrul juga terkenal sebagai pemuda yang pendiam dan rajin beribadah.
Ibu kandung Sahrul, Yuniati (49) menuturkan, semasa hidup putranya terkenal sebagai siswa yang pandai. Selama menempuh pendidikan di SDN Kenanten, mulai kelas 1 sampai kelas 6, Sahrul selalu mendapatkan ranking pertama di kelasnya.
"Karena prestasi anak saya, saat masuk ke SMPN 1 Kota Mojokerto digratiskan," ungkap Yuniati kepada detikcom saat dikunjungi di rumah duka, Sabtu (6/9/2014) malam.
Tak hanya di sekolah dasar, selama di SMPN 1 Kota, pemuda yang gemar melukis ini juga mendapatkan prestasi bagus di kelasnya. "Selalu masuk tiga besar di kelasnya," imbuh Yuniati.
Prestasi Sahrul terus berlanjut sampai dia masuk di SMAN 1 Puri Mojokerto. Yuniati menuturkan, sejak kelas X sampai kelas XI, putra bungsunya ini selalu masuk tiga besar di kelasnya. Bahkan, menginjak kelas XI, pemuda yang memilih jurusan ilmu pengetahuan sosial ini (IPS) pernah menjadi juara debat dalam bahasa inggris di kelasnya.
"Kemampuan bahasa inggrisnya bagus, sejak kelas X sampai XI selalu mendapat rangking 3 paralel di angkatannya," tuturnya.
Sementara kakak kandung Sahrul, Fiska Jamriani (25) mengatakan, semasa hidupnya, Sahrul terkenal pendiam dan taat beribadah. "Sebelum mengurung diri, salatnya rutin, dengan orang tua juga taat," kata Fiska yang mengaku dekat dengan Sahrul semasa hidupnya.
Namun demikian, perilaku Sahrul mulai berubah menginjak semester pertama kelas XII. Fiska menceritakan, adik kandungnya itu merasa tak lagi nyaman bergaul dengan teman sekelasnya di XII IPS 4. Sahrul mengaku dikucilkan oleh teman-teman sekelasnya.
"Karena itu, sebelum UTS (ujian tengah semester) adik saya minta pindah, katanya sudah endak betah lagi belajar di sekolahnya," ungkap Fiska.
Pilihan bunuh diri yang dilakukan pada Sabtu (6/9) itu diduga korban merasa frustasi. Meski telah berpindah-pindah sekolah, Sahrul merasa dikucilkan dan tidak disenangi oleh teman-temannya. Sahrul juga meninggalkan surat wasiat.
(gik/gik)
