Pasca Lebaran, Pasien RSU Soetomo Meningkat

Pasca Lebaran, Pasien RSU Soetomo Meningkat

- detikNews
Senin, 04 Agu 2014 11:30 WIB
Foto: Icha
Surabaya - Momen lebaran menjadi ajang balas dendam bagi warga Surabaya. Bila sebelumnya sebulan full berpuasa, kini mereka makan makanan apa saja hingga tak bisa mengontrol.

Terbukti jumlah pasien mengeluh sakit karena tidak bisa mengontrol makanan saat lebaran meningkat. Di RSU dr Soetomo Surabaya, jumlah pasien dengan keluhan linu, muntaber, diabetes, hipertensi, gagal ginjal dan lain-lain meningkat.

Jumlah pasien yang sakit usai lebaran ini lebih tinggi dibanding angka kecelakaan yang tahun ini nyaris tidak ada.

"Mulai H+1 hingga hari ini, per hari rata-rata pasien yang memeriksakan dirinya sebanyak 50 orang," kata Kepala IRD RSU dr Soetomo Surabaya, dr Urip Murtedjo SpB-KL kepada wartawan, Senin (4/8/2014).

Urip mengungkapkan, saat lebaran kontrol makanan menjadi hal utama tetap menjaga kesehatan. Jangan sampai makanan yang dilarang tetap dilahap. Hal ini penting untuk bagi yang menderita penyakit kronis.

"Perhatikan pula kualitas makanan apakah masih baik atau sudah rusak. Kalau memang harus dihangatkan jangan sampai terlambat. Biasanya makanan lebaran yang mayoritas bersantan harus kembali dihangatkan setiap 6-8 jam. Selain itu yang juga penting, jaga selalu kebersihan makanan," tegas Urip.

Sementara seorang nenek berusia 68 tahun, Kapsa, terpaksa dibawa ke rumah sakit karena penyakit muntaber yang dideritanya. "Iya, kemarin saya ingat-ingat makan apa saja ya. Jadinya sakit begini, kecapekan juga waktu lebaran," kata Kapsa saat di IRD RSU dr Soetomo.

Sedangkan seorang pasien bernama Ari Priambodo yang kini menjalani pemeriksaan mengaku tiba-tiba mengalami gagal ginjal, diabetes dan hipertensi, setelah bertahun-tahun sembuh.

"Penyakit saya kambuh lagi. Kemarin waktu lebaran makan minum apa saja saya masukin. Ya jadinya begini," tambahnya.

(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.