Dari pantauan detikcom, Kamis (5/6/2014), awalnya massa terus bergerombol di sekitar jalan tol Tandes arah Waru. Mereka bermaksud menghadang suporter Arema yang pulang setelah menonton pertandingan Persegres Gresik United vs Arema di Gresik.
Polisi sendiri sudah mengumumkan bahwa suporter Arema tidak melewati Surabaya melainkan Gresik. Polisi juga sempat membubarkan massa yang bergerombol. Tetapi massa kucing-kucingan dengan polisi. Setelah dibuabrkan, mereka bergerombol kembali.
Kecewa karena tak mendapatkan apa yang menjadi sasaran, massa yang hampir sleuruhnya pemuda itu melakukan pelemparan ke arah mobil yang melintas di tol. Melihat itu, polisi pun bertindak. Massa kini melihat polisi sebagai sasaran karena hendak melakukan pembubaran. 'Arena tempur' pun meluas mulai dari exit tol hingga ke Jalan Simo Kalangan dan Simo Pomahan. Toko dan warung di sekitar lokasi pun tutup semua.
Massa terus melempari polisi anggota sabhara yang berlindung di balik tameng. Bahkan sebuah bom molotov dilemparkan seseorang dari massa. Untunglah bom molotov itu tak mengenai sasaran. Polisi membalasnya dengan tembakan gas air mata.
Gas air mata itu cukup efektif membubarkan massa. Setelah massa tercerai berai, puluhan polisi lain lalu dengan cepat merangsek ke kerumunan massa yang telah kocar-kacir. Satu persatu para perusuh tersebut diamankan.
"Ada 20 orang yang telah kami amankan," kata Kabag Ops Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran.
Ke 20 perusuh itu lalu diangkut menggunakan dua truk dalmas. Setelah truk berlalu, satu persatu para perusuh lain menyusul diamankan. Ada 11 perusuh yanga diamankan kali ini. Sebuah motor protolan juga diamankan. Semuanya lalu diangkut menggunakan satu truk menuju Polrestabes Surabaya.
Keadaan pun mulai tenang dan terkendali. Sisa-sisa massa yang hendak bergerombol lagi segera dibubarkan. Arus lalu lintas yang sempat macet pun juga sudah mulai lancar.
(iwd/iwd)