Aksi sweeping tersebut berlangsung pada Rabu (4/6/2014), sekitar pukul 22.00 WIB. Namun, aksi mereka sempat dihalau pihak kepolisian yang telah mendengar akan adanya aksi sweeping di jalan tol tersebut. Bentrokan pun pecah antara aparat dan massa. Batu yang dilempar ke arah polisi berbalas gas air mata ke arah suporter tersebut.
Namun, upaya tersebut bukan malah membuat massa bubar. Mereka 'menguasai' tol hingga pagi hari sambil membakar ban. Jelang subuh, aparat mendesak mereka untuk membubarkan diri dari fasilitas umum. Mereka yang terdesak akhirnya masuk ke perkampungan warga Simo Gunung Barat Tol.
Polisi terus mengejar mereka yang terindikasi melakukan aksi vandalis. Hasilnya, beberapa orang berhasil diamanakan.
Polisi mengingatkan warga untuk tidak keluar rumah agar polisi tidak salah mengamankan massa yang sempat beringas itu.
"Warga silahkan masuk, biar nggak salah (tangkap)," teriak salah seorang polisi, Kamis (5/6/2014) pagi.
Pantauan detikcom di lokasi kejadian, sebanyak 5 suporter berhasil diciduk aparat kepolisian dari perkampungan warga. Selanjutnya, aparat menggelandang mereka ke kantor polisi.
Sisa aksi brutal sekelompok warga masih terlihat di jalan tol. Sisa-sisa pecahan kaca, batu, dan kayu berserakan di jalanan sehingga petugas kebersihan Jasa Marga bejibaku membersihkan sisa-sisa kerusuhan.
(roi/ahy)