Selain membawa 27 penumpang, saat kejadian perahu motor juga mengangkut 6 unit sepeda motor dan bahan bangunan. Suasana kepanikan penumpang pun terjadi saat mesin motor perahu yang mereka tumpangi tiba-tiba mati hingga perahu jadi miring.
"Keterangan dari Satpolair, perahu motor itu miring dan hampir tenggelam diduga karena kelebihan muatan. Tapi tidak ada korban," kata Kasubbag Humas Polres Situbondo AKP Wahyudi, Selasa (6/5/2014).
Keterangan yang dihimpun detikcom menyebutkan, insiden perahu motor nyaris tenggelam itu terjadi di tengah laut Selat Madura, setelah perjalanan satu jam dari pelabuhan Panarukan, sekitar pukul 23.00 Senin (5/4/2014) malam.
Beruntung, tak jauh dari lokasi perahu motor Potre Koneng itu miring dan hampir tenggelam, ada serombongan nelayan sedang mencari ikan. Seketika itu, sebanyak 27 penumpang perahu motor Potre Koneng itu dievakuasi ke perahu motor nelayan bernama Barokah-2 milik H Akma, warga Panarukan. Semua penumpang langsung dibawa kembali ke Pelabuhan Panarukan.
Sementara tiga ABK perahu motor Potre Koneng bertahan di atas perahunya. Mereka memilih membuang sebagian muatan bahan bangunan ke laut untuk meringankan beban muatan. Seperti semen, asbes, dan sebagian keramik. Begitu sebagian muatan dibuang, perahu motor pun mengangkat dan sejajar dengan permukaan laut. Saat itulah mesin motor bisa dihidupkan lagi dan meneruskan perjalanan ke Giliraje Sumenep.
"Untuk penumpang yang dibawa ke pinggir, tadi pagi sudah dinaikkan bus ke Sumenep lewat jalur darat. Mereka baru habis lamaran dari Jember," pungkas AKP Wahyudi.
(fat/fat)