"Saat menjalani masa karantina di Miss Indonesia 2014 kemarin, saya mempunyai janji akan menyumbang untuk pengungsi Kelud, baik terpilih atau tidak sebagai Miss Indonesia 2014," kata Diana kepada wartawan di Java Paragon Hotel and Residences Surabaya, Minggu (23/2/2014).
Diana memang tak terpilih sebagai Miss Indonesia yang disabet oleh Maria Asteria Sastrayu Rahajeng yang mewakili Propinsi Sulawesi Barat. Namun Diana berhasil menyabet gelar sebagai Miss Indonesia yang dipilih berdasarkan polling pemirsa. Sebagai hadiah, Diana berhak mendapatkan uang Rp 20 juta.
"Hadiah itu yang saya gunakan untuk menyumbang. Saya menjadi Miss Favorit karena dukungan masyarakat, jadi hadiahnya saya kembalikan juga untuk masyarakat," lanjut Diana.
Mahasiswi semester 3 University of New South Wales ini mengatakan, dirinya tak sendiri. Cukup banyak yang ingin menyumbang melalui dirinya. Sumbangan itu datang dari para pedagang tanah abang keturunan Kalimantan Barat dan Amal Charity.
"Ada 3 truk yang membawa sumbangan ke Kelud," ujar gadis 19 tahun itu.
Diana merinci, sumbang itu terdiri dari 7,5 ton beras, 100 terpal ukuran 5x8 meter, 1.000 strip obat-obatan, 2.000 masker, 500 obat tetes mata, 300 dus mi instan, dan berbagai macam sembako lain.
Diana sendiri akan menyalurkan bantuan itu ke kawasan Damarwulan yang berjarak sekitar 8 km dari Gunung Kelud. Di sana, Diana akan menghabiskan waktunya seharian untuk berbincang, berempati, dan mensupport para pengungsi.
"Setelah membantu pengungsi Gunung Kelud, mungkin selanjutnya adalah membantu pengungsi Gunung Sinabung," tandas Diana.
Seperti diketahui, meski status Gunung Kelud sudah diturunkan menjadi siaga dan jarak aman menjadi 5 km, namun masih banyak pengungsi yang belum kembali ke rumah. Bahkan warga yang sudah kembali ke rumahnya masih kekurangan bahan makanan. Sumbangan atau bantuan masih sangat diperlukan bagi para pengungsi dan warga.
(iwd/iwd)