"Otopsi sudah dilakukan semalam setelah Chandrika mati di kandang karantina. Hasilnya, mati akibat radang paru dan kerusakan gigi," kata Humas KBS, Agus Supangkat, Jumat (7/2/2014).
Kerusakan gigi menurut Agus disebabkan banyaknya karang gigi sehingga sebagian gigi tanggal dan lidahnya banyak luka serta cuil. "Dari hasil pemeriksaan beberapa tahun riwayat, Chandrika memang susah makan karena lidahnya sakit serta sebagian gigi tanggal," ujarnya.
Sementara organ Chandrika, kata Agus sudah dikirim ke Patologi Unair Fakultas Kedokteran Hewan.
Sebelum mati, Chandrika sudah menjalani perawatan sejak 23 Januari 2014. Kini, koleksi harimau putih yang tersisa di KBS tinggal 5 ekor, 3 betina dan 2 jantan.
(bdh/bdh)