"Tadi pagi suaminya jam 6 berangkat. Kesananya dibiayai sama perusahaan (PT Sinergi Binakarya), terus sama bu Rieke tadi malam itu telepon ke kita kalau disuruh berangkat ke sana (Jakarta) nanti bu Rieke mau bantu," jelas Sutiah (50) ibu dari Sihatul saat ditemui detikcom di rumahnya Desa Plampangrejo Kecamatan Cluring Banyuwangi.
Sambil menggendong cucunya, Ahmad Nurizza Vicky Nurmansyah (6), buah pernikahan dari Sihatul dan Suhandik, Sutiah berharap agar anaknya bisa kembali pulih dan mendapat perawatan dengan baik. Pihak keluarga juga menuntut supaya kasus penganiayaan terhadap putrinya bisa diproses secara hukum yang berlaku. Tidak hanya itu, Sutiah juga meminta hak hak Sihatul yang belum diberikan segera dipenuhi.
"Saya kepingin anak saya sakitnya dirawat, bisa sehat terus dipulangkan kesini, hak hak nya dipenuhi," harap Sutiah.
Diberitakan sebelumnya, pada 21 September 2013, Sihatul dipukul dengan benda tumpul oleh majikannya hingga tak sadarkan diri. Ia dibawa ke UGD RS Chi Mei Medical Centre di Liouying. Hasil diagnosa resmi membuktikan terjadi luka di bagian belakang kepala akibat benturan benda tumpul. Sihatul koma selama satu bulan di rumah sakit.
Sekarang Sihatul sudah sadarkan diri, namun hidupnya ditopang peralatan medis, tak bisa bicara dan bergerak. Menurut kawan-kawan TKI Taiwan yang ikut memantau kondisi Sihatul, saat ini ia berada di No 1 Min An Rd Baihe District, Tainan City, yang kabarnya bukan rumah sakit, tapi berada di panti jompo.
(bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini