Rektor ITN Bantah Adanya Pelecehan Seksual dalam Acara 'Ospek'

Rektor ITN Bantah Adanya Pelecehan Seksual dalam Acara 'Ospek'

- detikNews
Senin, 09 Des 2013 20:57 WIB
Malang - Dugaan adanya pelecehan seksual saat ospek yang dikemas dalam Kemah Bakti Desa (KBD) dibantah Institut Teknologi Nasional (ITN).

Adanya dugaan pelecehan seksual itu sempat terungkap dalam foto-foto yang beredar di dunia maya. Serta beberapa keterangan saksi.

"Tidak benar, kalau memang benar pasti akan saya sanksi pelakunya," tegas Rektor ITN Suparno Djiwo berbincang dengan detikcom melalui telepon seluler, Senin (9/12/2013) petang.

Pihaknya menurut Suparno sudah meminta keterangan sejumlah mahasiswa baru yang mengikuti kegiatan tersebut. "Sudah kami tanyakan dan mereka juga tidak menyampaikan kalau terjadi pelecehan," imbuh Suparno.

Menurut dia, hanya beberapa saja mahasiswa yang mau menceritakan segala peristiwa selama mengikuti KBD tersebut.

"Hanya beberapa yang mau bercerita masalah PJMB (bukan ospek), tapi saya rasa sudah cukup informasi yang mereka sampaikan ke saya," tutup Suparno.

Diakui delapan saksi memang banyak perlakuan yang tidak manusiawi. Hal itu disampaikan juru bicara Aliansi Mahasiswa Anti Kekerasan (AMAK) Lalu Mustaqim disela aksi depan kampus ITN, Senin siang.

Menurut dia, dari keterangan dan pengakuan delapan saksi yang terdiri dari mahasiswa baru (maba) yang ikut ospek bersama Fikri telah terjadi tindak kekerasan dan pelecehan seksual.

"Kita dua malam mendatangkan delapan saksi, yang dari jurusan Planologi angkatan 2013. Dari pengakuan delapan saksi itu, mahasiswa memang menerima perlakuan tidak manusiawi," kata terpisah.

Ia membeberkan, bagi mahasiswa laki-laki, disuruh berhubungan layaknya suami istri dengan para mahasiswi baru.

"Yang tidak manusiawi juga, peserta ospek diberi singkong yang bentuknya seperti alat kelamin dan diminta untuk di oral," beber Mustaqim.


(bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.