Berebut Gelar Ratu Nginang di Festival Kemiren

Berebut Gelar Ratu Nginang di Festival Kemiren

- detikNews
Senin, 07 Okt 2013 13:15 WIB
Lomba nginang di Festival Kemiren/Irul Hamdani
Banyuwangi - Festival Kemiren juga diramaikan dengan lomba nginang atau ngunyah sirih. Tentu saja lomba ini hanya diikuti para perempuan usia lanjut yang tinggal di desa adat tersebut. Ada 20 peserta berebut menjadi ratu nginang.

Humas Festival Kemiren Mastuki, menjelaskan lomba itu sebagai upaya pelestarian tradisi yang ada di Desa Kemiren. Nginang salah satu kebiasaan para perempuan tua Kemiren, seperti yang ditemui para perempuan dari suku Jawa. Bedanya, para perempuan Kemiren saat menginang sambil berpantun (wangsalan).

"Di lomba ini yang dinilai ketrampilan meracik ramuan dari dauh sirih, tembakau, gambir, kapur dan buah pinang," kata Mastuki saat ditemui detikcom di Desa Kemiren, Senin (7/10/2013).

Ramuan tersebut, lanjut dia, digosokkan ke gigi dan gusi mirip proses menyikat gigi pada umumnya. Penilaian juga dilakukan kepada tata cara menginang, busana yang dikenakan peserta serta peralatan nginang.

"Selain itu mahir tidaknya berpantun atau adu wangsalan," urai Mastuki.

Di Desa Kemiren, menginang hanya boleh dilakukan perempuan yang sudah menikah. Sebab itu juga, nginang juga menjadi tanda bagi perempuan yang sudah memiliki pasangan hidup.

"Yang belum menikah tidak boleh nginang," ujar Mbah Subuh, salah satu peserta lomba Nginang.

(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.