Para narapidana itu merancang heater dengan bantuan sendok yang disambung dengan kabel untuk aliran listriknya. Alat yang bisa memicu kebakaran karena dibuat dengan cara sembrono itu dipakai untuk memasak air.
Dari hasil pemeriksaan rutin atau razia yang digelar Selasa (21/5/2013) malam, petugas rutan mendapatkan ratusan heater tradisional.
"Paling banyak pemanas yang dibuat oleh para warga binaan yang terbuat dari sendok diberi kabel," kata Kepala Rutan Agus Irianto kepada detikcom.
Menurut Agus, pemanas air buatan itu ditemukan hampir di semua ruang sel. "Kita temukan di semua blok yang kita razia," ujar Agus yang belum lama menjabat kepala rutan ini.
Tak hanya itu, petugas juga mengamankan dua magic jar atau pemanas nasi yang ditemukan di Blok C dan F, ruang yang dihuni terpidana kasus narkotika.
Sedangkan handphone, kata Agus, ditemukan petugas di Blok F. Sayangnya, identitas pemilik handphone tak dibeberkan. Selain itu juga disita satu set taperecorder dan speakernya.
"Langsung kita musnahkan karena termasuk benda yang sangat dilarang. Sedangkan magic jar kita kita simpan untuk kita musnahkan bersama-sama," pungkasnya.
Razia rutin itu juga menemukan sabu-sabu seberat 294,99 Gram dan empat butir ineks yang disembunyikan di dalam meja taman depan Blok F. Belum diketahui siapa pemilik barang haram tersebut.
(ze/gik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini