"Terpaksa kita tutup, karena tergenang banjir," terang Andriyanto ditemui wartawan di kantornya, Senin (1/4/2013).
Wakil Kepala Stasiun Besar Malang ini, mengatakan, jalur kereta 2, 3 sampai 5 juga tak difungsikan. Karena tak memiliki akses lain untuk turun dan naik bagi penumpang ke kereta api.
"Terpaksa hanya pakai jalur 1, untuk kedatangan 25 KA setiap hari," katanya.
Pihaknya menuding, penyumbatan gorong-gorong di sekitar stasiun menyebabkan banjir di dalam terowongan itu. Meskipun upaya penyedotan sudah dilakukan berulangkali.
"Tetap saja genangan air terjadi, meski sudah disedot," ucap dia.
Karena hanya menggunakan satu jalur kereta, kata dia, pihaknya harus mengatur ulang jadwal kedatangan KA ke Stasiun Besar Malang, menghindari adanya kedatangan bersamaan dengan kereta lain.
"Ini juga demi keselamatan penumpang," tandasnya.
Dari pantauan detiksurabaya.com, genangan air nyaris menenggelamkan terowongan sepanjang 50 meter itu. Petugas terpaksa menutup pintu gerbang terowongan, agar tidak digunakan oleh penumpang.
(fat/fat)