Melihat cucunya disandera, Marwati serta anak dan menantunya pun tidak berdaya. Saat itulah, perampok berjumlah 3 orang menarik paksa kalung emas seberat 30 gram dan liontin berbahan dinar bergambar Ratu Juliana dari leher Marwati.
Usai beraksi, kawanan pelaku kabur ke arah utara dengan melewati area persawahan. Saat melakukan olah TKP, polisi menemukan 3 pasang sandal diduga milik pelaku di area persawahan setempat.
"Balita yang ditodong itu masih sekitar 1 tahunan. Nilai kerugian korban belum bisa ditentukan, karena kalung emas beserta liontinnya itu merupakan perhiasan warisan. Jadi turun menurun sejak dari nenek korban. Hanya pengakuan korban berat emasnya 30 gram," kata Kapolsek Kapongan AKP Subakri kepada detiksurabaya.com, Senin (16/4/2012).
Keterangan yang dihimpun, aksi perampokan di rumah petani sukses Marwati itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tadi. Mereka menerobos masuk ke rumah Marwati setelah memecah kaca bagian pintu depan. Begitu tiba di dalam rumah, seorang pelaku langsung menjadikan cucu Marwati sebagai sandera.
Bocah itu dikalungi menggunakan celurit, agar Marwati yang tinggal bersama anaknya Fendi (22) dan menantunya tidak berteriak. Benar juga, saat ketiganya terbangun tidak bisa berbuat apa-apa melihat anak yang disayanginya diancam menggunakan celurit. Saat itulah seorang pelaku langsung menarik kalung emas yang dikenakan korban, lalu kabur melewati pintu depan.
"Saat melakukan olah TKP sekitar pukul 03.00 tadi, kami menemukan 3 pasang sandal yang diduga milik pelaku di area persawahan arah utara rumah korban. Langsung kami amankan dan sampai sekarang kami masih melakukan penyelidikan," papar AKP Subakri.
(fat/fat)