Sengketa Hotel Insumo Berlanjut, Ahli Waris Minta Polisi Buka Police Line

Kediri - Sengketa Hotel Insumo antara ahli waris dengan Sony Sandra, pemilik hotel yang baru terus berlanjut. Kali ini keluarga ahli waris minta Polres Kediri Kota membuka police line yang menutup Hotel Insumo, karena gugatan untuk pembatalan sertifikat yang dimiliki oleh Sony Sandra telah dikabulkan PN Jakarta pusat.

Menurut Daniel, salah satu keluarga ahli waris, berdasarkan keputusan PN Jakarta pusat menyatakan tergugat melakukan perbuatan melawan hukum hingga pengikatan jual beli dan pengosongan tidak sah.

"Saya telah mengirimkan surat kepada kapolresta untuk membuka garis polisi, kasihan karyawan tidak bisa bekerja," kata Daniel kepada detiksurabaya.com, Jumat (13/1/2012).

Daniel mengaku selama polisi memasang police line di Hotel Insumo, pihaknya merugi hingga Rp 150 juta karena banyak kontrak yang dibatalkan.

Menanggapi permohonan tersebut, Kapolresta Kediri AKBP Ratno Kuncoro mengaku tidak akan membuka police line sebelum ada kesepakatan damai antara dua kubu yang telah mengarah pada kekerasan fisik.

"Kita tidak akan buka police line sebelum kondisi aman, kami minta kedua kubu untuk melakukan mediasi dan sepakat diselesaikan kekeluargaan," ungkap Ratno Kuncoro saat dihubungi detiksurabaya.com.

Ratno mengaku potensi konflik dua kubu dengan mengeluarkan kekuatan massa masih sangat tinggi, bahkan pihaknya menerima laporan Banser Jatim akan datang ke Insumo untuk membantu pihak keluarga ahli waris.

"Pengacara Pak Daniel yang memberi laporan ke saya Banser Jatim akan dikerahkan membantu Pak Daniel, alasannya karena Banser tidak suka dengan Pemuda Pancasila," jelas Ratno Kuncoro.

Ratno menegaskan bahwa tindakannya menutup hotel sudah tepat untuk menghindari bertambahnya laporan kriminal yang berada di hetel Insumo.

"Terbukti kita segel sudah tidak ada laporan kriminal lagi masuk, sebelumnya sudah ada 10 laporan kriminal yang masuk ke kami dengan TKP Hotel Insumo yang melibatkan kedua kubu," tegas Ratno Kuncoro.

(fat/fat)