Karena, menurut Aditya Perdana, penempatan ke-17 imigran di hotel itu berdasarkan keinginan dari UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees). "Kita memang sengaja menginapkan mereka di hotel, karena guna menjaga kesehatan dan psikologis mereka juga," ujarnya kepada wartawan, Rabu (21/12) sore di Hotel Istana Permata.
Kasi Wasdakim Blitar ini menambahkan, dalam data sebenarnya imigran gelap yang dibawanya itu sebanyak 34 orang. Dan itu semuanya dibagi menjadi dua lokasi, 17 orang diinapkan di Rudinim Surabaya di Pasurua,n sedangkan sisanya di Hotel Istana Permata Sidoarjo.
"17 orang yang menginap di Hotel Istana Permata Sidoarjo, terpaksa kita menyewa 3 tempat dan tidak perlu banyak tempat. Karena di hotel ini satu tempat ada 3-4 kamar," terangnya di sela-sela mengurusi para imigran.
Sementara, dari data yang didapat dari pihak hotel, 17 imigran yang menginap di hote tersebut terdiri dari 1 anak kecil, 1 wanita, dan 15 pria dewasa, dan terdiri dari negara Iran dan Afghanistan.
(bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini