Informasi yang dihimpun menyebutkan, peristiwa tersebut terjadi Kamis (7/7/2011 kemarin sore. Saat sedang bermain layang-layang di area persawahan, kedelapan anak ini nekat mengunduh puluhan buah jarak yang sudah matang. Setelah itu, buah berwarna hitam ini dibakar dan dimakan beramai-ramai.
Usai menghabiskan puluhan biji buah jarak yang rasanya mirip kacang ini, delapan bocah tersebut langsung mengalami pusing-pusing. Saat badan berdiri dan hendak berjalan, perut terasa mual dan muntah. Bahkan, beberapa dari mereka sempat tidak bisa pulang dan meminta dijemput.
Mendapati delapan bocah yang masih duduk di SD ini muntah-muntah dan mengalami pingsan, orangtua mereka kemudian membawanya ke Puskesmas Kesamben untuk dirawat. Karena kondisinya semakin memburuk hingga malam hari, empat dari delapan bocah ini menjalani rawat inap.
Sementara itu, staf Puskemas Kesamben Indrawan mengatakan, kedelapan bocah yang dirawatnya positif keracunan akibat terlalu banyak mengkonsumsi buah jarak. "Rata-rata mereka mengalami pusing, mual kemudian muntah, setelah itu pingsan," katanya saat dihubungi detiksurabaya.com, Jumat (8/7/2011).
Indrawan menyebutkan, keempat anak yang hingga saat ini masih menjalani perawatan intensif adalah Miftachul Anamsyah (12), Ryan Ferdianto (10), Hari Susanto (11) dan Achmad Saifudin (11). Keempat bocah yang kondisinya lemah ini, rata-rata memakan 10-20 buah jarak yang sudah dibakar.
"Mereka mengalami dehidrasi hebat sehingga mual dan muntah, bahkan sempat pingsan akibat memakan buah jarak ini yang dibakar ini. Dua hari kedepan kondisinya akan stabil," ujarnya.
(bdh/bdh)