Mesin bor yang dibakar tersebut berada di Gunung Manis, wilayah hutan Perhutani Petak 78, 79, KRPH Pulau Merah, BKPH SUkomade, RPH Banyuwangi Selatan. Selain alat berat, sejumlah fasilitas lainnya juga turut dirusak.
Alat-alat yang dibakar diantaranya, sembilan unit diesel, 2 unit leiser (kulkas), 1 unit seiler, 9 drum solar, 2 genset, 1 filter. Ditambah 2 Mess Karyawan, ruang biologi, ruang makan serta kamar mandi.
Semua fasilitas tersebut mengalami rusak berat. Bahkan mesin bor dibakar hingga tak tersisa oleh massa yang menyerbu ke lokasi. Total kerugian dari kejadian itu diperkirakan mencapai Rp 1 miliar.
"Iya, kerusakan lumayan parah," kata Humas PT IMN, Iwan, saat dikonfirmasi detiksurabaya.com, melalui telepon selulernya, Selasa (28/6/2011).
Informasi yang dihimpun, aksi penyerbuan tersebut terjadi secara tiba-tiba. Massa yang datang dari arah Pantai Lampon langsung menyerbu ke lokasi. Belum jelas dari mana asal massa tersebut. Namun ada dugaan jika mereka adalah massa anti PT IMN.
Polres Banyuwangi sendiri mengerahkan pasukan Dalmas untuk mengatasi kerusuhan tersebut. Namun massa keburu bubar sebelum bala bantuan tersebut tiba di lokasi. Dari aksi anarkis itu polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa para pelakunya.
"Masih kita usut," jelas Kapolsek Pesanggaran AKP Supriyadi pada wartawan.
(bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini