Namun siapa sangka, bangunan yang sekarang telah dibeli oleh seorang dokter di RSUD Pare, itu pernah menjadi tempat persinggahan Panglima Besar Jendral Soedirman.
"Sekarang masih kosong. Terakhir yang menyewa tempat les pembuatan roti, saya gak tahu namanya," kata Sutresno (54), lelaki asal Kecamtan Gurah, Kabupaten Kediri yang ditunjuk menjadi penjaga rumah, saat ditemui detiksurabaya.com di lokasi, Selasa (12/4/2011).
Rumah tua yang pernah disinggahi Jendral Soedirman dalam pelariannya ke Kediri untuk menyusun strategi perang gerilya pada tahun 1948 tersebut, dibeli oleh keluarga Yoyok sekitar 2 tahun lalu. Sayang Sutresno mengaku tak tahu nilai bangunan yang sudah dibayarkan oleh majikannya.
"Saya disuruh kerja disini selang setengah tahun Pak Yoyok membeli. Ini belinya berapa saya gak tahu," ujarnya.
Pantauan detiksurabaya.com di lokasi menunjukkan, bangunan tersebut terdiri dari ruangan induk, serta dilengkapi dengan paviliun di samping dan sisa tanah yang cukup luas di bangain belakang. Rumah ini memiliki 4 kamar tidur dan menyisakan sumur tua yang masih mempertahankan pengunaan katrol untuk menimba air.
"Ini kalau disewakan ya begini ini, kosongan. Yang dibiarkan mungkin bunga-bunga didepan itu, tapi ya harus dirawat oleh penyewanya. Kalau luasnya berapa saya tidak begitu paham," jelas Sutresno. Bangunan yang oleh pemiliknya sekarang dikontrakkan kepada siapa saja yang berminat, Rp 60 juta untuk 3 tahun.
Sementara Kepala Sub Bagian Pemberitaan Bagian Humas dan Protokol Kota Kediri, Afif Permana, membenarkan jika bangunan tersebut merupakan rumah singgah Jendral Soedirman. Dalam kegiatan napak tilas jalur gerilya Jendral Soedirman yang diselenggarakan setiap tahun, bangunan tersebut pernah menjadi lokasi start.
"Kalau sekarang kan startnya di depan Taman Makam Pahlawan, dulu di sana. Tapi terakhir start disana kapan saya lupa, pokoknya pernah," ungkap Afif.
Ditanya mengenai pindah tangan kepemilikan tersebut dari ahli waris ke pemilik saat ini, Afif menduga karena tidak adanya penawaran yang disampaikan ke Pemerintah Kota Kediri. Namun dengan alasan tak memiliki kewenangan memberikan penjelasan, Afif enggan komentar labih banyak.
"Biar yang di atas saja yang jawab, jangan saya," pungkasnya.
Sebelumnya, kediaman Kolonel (Purn) Soerachmad yang dikenal sebagai salah satu perintis berdirinya Kodam se Indonesia bakal dibongkar oleh ahli warisnya dan investor, untuk selanjutnya dijadikan lapngan futsal, area cuci mobil, kafe dan kos-kosan. Rencana alih kelola itu berbuah kontroversi karena bangunan tersebut layak masuk cagar wisata.
(gik/gik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini