Tim verifikasi yang melakukan verifikasi itu adalah Yopie Lepel dan Indrarti Toekan, yang melakukan tugas tersebut pada hari Rabu (3/11/2010) siang. Dalam pengecekan setiap stadion mereka didampingi oleh manajer Persibo, Letkol Taufik Risnandar, Kepala Dinas PU Andi Candra, asisten pelatih Bambang Pamuji dan beberapa staf tim yang lain.
"Dalam kesempatan ini, tim verifikasi memberikan beberapa saran. Di antaranya adalah kondisi lapangan yang masih kurang rata, tribun VIP dan tempat pers yang perlu lebih diperbaiki lagi," ungkap asistem manajer bidang teknik Persibo, Imam Sarjono, usai acara.
Namun, menurutnya PT Liga belum bisa memastikan apakah Persibo sudah diperbolehkan untuk bertanding di stadion Letjen H Soedirman atau belum.
"Hasil verifikasi ini akan disampaikan ke Jakarta. Setelah itu, baru diputuskan apakah diperbolehkan untuk digunakan main dalam kompetisi ISL atau tidak. Manajemen juga berharap keputusan bisa sepecepatnya dikeluarkan," kata Imam.
Mengenai lampu penerangan stadion, pihak Dinas PU berjanji bahwa pada tanggal 6 November besok semua sudah bisa digunakan, termasuk lampu di dalam mupun di luar stadion. "Dan pada dua laga kandang ke depan, kita menekan kepada pihak pelatih supaya bisa mendapat poin penuh," sambungnya.
Karena stadion sendiri dinilai belum layak dan menumpang di Kediri, manajemen Persibo mengalami kerugian karena tak bisa memaksimalkan pemasukan tim dari penjualan tiket. Setiap laga ada sekitar Rp 150 juta yang harus ditanggung panitia pelaksana.
Karena itu, manajemen Persibo Bojonegoro meminta Badan Liga Indonesia (BLI) mengabulkan permintaannya agar pertandingan melawan Bontang FC pada 11 November dan Persisam (14/11) bisa digelar di Stadion Letjen H Soedirman, Bojonegoro.
(bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini