Namun salah satu bayi laki-laki dengan berat badan 800 gram dengan panjang 34 cm ini hanya bertahan selama 10 hari. Sedangkan kembaran lainnya dengan berat 1.000 gram dengan panjang 35 cm masih dirawat intensif.
"Kasus seperti ini jarang terjadi dengan lahir prematur 1kg dan ada kelainan jantung TOF (tetralogi Of Fallot) atau kebocoran jantung sehingga sangat serius kita penangannnya termasuk publikasi ini," kata Humas RSUD Caruban Miratul Huda kepada detiksurabaya.com di kantornya, Selasa (25/8/2010).
Dia menambahkan, istri Sapuan (38) ini melahirkan saat usia kehamilan 28 minggu. Salah satu anaknya yang kini hidup kini berat badannya mencapai 1.200 gram atau 1,2 kg.
"Bayi ini sebenarnya lahir kembar namun kembarannya meninggal usia 10 hari," tambah munir.
Untuk menangani keselamatan bayi yang belum diberi nama ini, pihaknya melakukan transfusi darah 3 kali dan terapi khusus antibiotik seharga Rp 3,5 juta per vial serta terapi foto. Hal itu dilakukan karena si bayi mengalami sepsis atau infeksi dan anemia.
Kondisi kelahiran prematur tersebut karena sang ibu bayi mengalami pre eklamsi berat atau kelainan orang hamil akibat darah tinggi.
(fat/fat)











































