Dijanjikan Proyek 'PT Askes', Kontraktor Kediri Tertipu Rp 35 Juta

Dijanjikan Proyek 'PT Askes', Kontraktor Kediri Tertipu Rp 35 Juta

- detikNews
Kamis, 10 Sep 2009 11:12 WIB
Kediri - Termakan janji pemberian proyek fisik oleh seseorang mengatasnamakan PT Askes, H.Syamsul Arifin (60), seorang kontraktor yang berkantor di Perum Candra Kirana, Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri kehilangan uang senilai Rp 35 juta.

Saat itu korban dihubungi seseorang yang tak dikenal 8 September 2009. Penelpon menawarkan pengerjaan proyek fisik, dengan syarat korban menyetorkan uang tunai sebesar Rp 20 juta sebagai syarat pengurusan izin ke Kantor PT Askes pusat di Jakarta. Tanpa berfikir panjang, seketika korban langsung mengirim uang yang diminta melalui ATM Bank Mandiri cabang Jalan Diponegoro.

Sehari kemudian, orang yang sama kembali menelpon dan meminta korban kembali mengirimkan uang sebesar Rp 15 juta dengan dalih sebagai uang pelicin pengurusan izin. Setelah dijanjikan akan segera diberikan jawaban, korban menuruti permintaan uang dan mengirimkan melalui ATM bank yang sama.

Sehari setelah mengirim uang kedua kalinya, korban mencoba mengecek ke PT Askes cabang Kota Kediri dan tidak ada penawaran proyek fisik kepada siapapun. Sadar menjadi korban penipuan, korban mengecek nomor rekening yang menjadi tujuan pengiriman uang yang telah diblokir. Seketika itu juga dia langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolresta Kediri.

"Kecurigaan saya karena sampai jam 09.00 WIB tadi tidak ada telepon terkait kepastian proyek, makanya saya langsung mengecek ke kantor PT Askes. Eh nggak taunya rupanya saya tertipu proyek fiktif," kata Syamsul saat ditemui wartawan di sela-sela memberikan laporan di Sentra Pelayanan masyarakat (SPK) Mapolresta Kediri, Kamis (10/9/2009).

Korban mengaku tergiur penawaran proyek tersebut, karena nilainya sangat besar. "Saya fikir nilai uang yang diminta relatif kecil untuk nilai proyeknya, makanya saya setuju saja saat diminta mentransfer uang," imbuhnya.

Sementara Kabag Binamitra Polresta Kediri Kompol Abraham Gurgurem membenarkan laporan korban.

"Kejahatan seperti bukan yang pertama kalinya, dan sudah menjadi modus yang umum. Harusnya kalau memang tidak saling kenal jangan asal beri, cek dulu bagaimana kebearannya," ungkap Abraham.

(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.