Kantor PWI Pasuruan Digeruduk Massa Forbes

Kantor PWI Pasuruan Digeruduk Massa Forbes

- detikNews
Senin, 06 Apr 2009 15:19 WIB
Pasuruan - Gara-gara sidang kasus kasdagate tidak mendapat perharian dari kalangan jurnalis, kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pasuruan digeruduk LSM yang tergabung dalam Forum Bersama (Forbes).

Selain melakukan orasi, massa Forbes juga membakar keranda sebagai simbol profesionalisme wartawan yang telah luntur di Kantor PWI, Jalan Alun-alun Utara, Kota Pasuruan, Senin (6/4/2009).

"Sidang kasus kasdagate Kabupaten Pasuruan di Pengadilan Negeri Kota Pasuruan beberapa hari lalu sebagai bukti. Tidak ada satu media nasional pun memuat berita yang sudah merugikan uang rakyat Rp 74 milyar. Ada apa ini?" tanya H Kodir salah satu anggota Forbes.

Menanggapi hal itu, Ketua PWI Pasuruan Edwin menyangkal apa yang dituduhkan oleh Forbes. Menurut Erwin, sudah bukan saatnya wartawan mudah diintimidasi oleh siapa pun, karena mereka punya hak masing-masing.

"Tidak benar kalau ada beberapa wartawan yang menerima uang hanya untuk tidak memberitakan sidang perdana kasus kasdagate," ungkap Erwin.

Selain mempertanyakan profesionalisme wartawan dalam meliput suatu berita, Forbes juga mempertanyakan keabsahan Ketua PWI Pasuruan Erwin Indra Prasetya. Menurut Forbes, tidak seharusnya orang yang tidak masuk anggota sebuah media menjadi ketua PWI.

"Erwin itu tidak tercatat dalam keanggotaan media Surabaya pagi dan Hukum & Kriminal(HK). Saya sudah cek ke redaksi 2 media tersebut. Kenyataannya, Erwin sudah di coret dari keanggotaan 2 media itu. Kalau seperti ini aturannya, saya bisa dong jadi ketua PWI," ungkap H Kodir di depan kantor PWI Pasuruan.

Menanggapi tuduhan Forbes, Erwin pun manyangkal. "Tidak benar kalau saya tidak punya media. Hingga saat ini, saya masih tercatat sebagai kepala biro Jawa timur media Mabes Polri (Security). Kalau di surabaya pagi dan HK memang saya sudah mundu," terang Erwin yang dilantik menjadi ketua PWI Maret lalu.

Sementara mengenai ancaman Forbes yang akan turun dengan masa lebih besar kalau dirinya masih menjadi ketua PWI, dengan santai Erwin mengatakan menyerahkan semuanya ke PWI Jatim.

"Semua yang mengatur PWI Jatim. Saya  lolos pada  pemilihan ketua PWI beberapa waktu lalu, juga atas persetujuan PWI Jatim. Jadi, kalau memang saat itu saya tidak masuk dalam keanggotaan sebuah media tidak mungkin PWI jatim menyetujui saya menjadi kandidat ketua PWI," terang Erwin.

Pada demo kali ini, pengunjuk rasa juga menempelkan tulisan-tulisan yang bernada mengecam PWI dan Kepengurusan Ketua PWI Pasuruan di dinding kantor.

(bdh/bdh)
Berita Terkait