Untuk menghindari kesurupan massal seperti hari sebelumnya yang mencapai 51 orang, Selvi langsung dipulangkan.
Pihak sekolah mendatangkan 2 orang pintar dan dibantu para guru serta orangtua yang mempunyai kemampuan metafisika.
Bahkan, mereka berusaha 'merayu' roh halus agar tak mengganggu siswi dengan cara memberi sesajen berupa nasi jagung, ikan laut, kerupuk dan saos yang ditempatkan di bawah pohon.
Ketua Kelas III IPS, Minton Husada mengatakan, hari pertama kesurupan Selvi kerasukan roh jahat sebanyak dua kali.
"Tapi, kondisi Selvi tidak separah hari pertama," kata Minton pada detiksurabaya.com di halaman SMAN Kalianget, Sumenep, Jalan Pelabuhan, Selasa (18/11/2008).
Sementara Kepala Sekolah SMAN Kalianget, Sumenep, M Anwarul Hidayat mengatakan, upaya untuk menetralisir roh halus yang sempat merasuki anak didiknya, selain mendatangkan 2 orang pintar juga menggelar doa bersama sebelum masuk sekolah.
Bahkan, para guru melakukan evaluasi terhadap siswi yang sempat kerasukan, baik dari sisi ibadahnya maupun kehidupan sehari-hari di rumahnya.
"Saya heran, kenapa yang kerasukan itu siswi semua. Jadi teman teman guru melakukan investigasi ke korban," kata Hidayat pada wartawan di ruang kerjanya.
Menurut dia, siswi yang kejiwaannya labil dan mempunyai masalah serta ibadahnya kurang akan lebih muda dirasuki roh jahat. Maka dengan kejadian ini para siswa dapat mengambil hikmah. (gik/gik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini