Meski Kota Yogyakarta baru mendapatkan penghargaan dari Bike To Work (B2W) sebagai kota ramah bagi pesepeda, ternyata belum sepenuhnya membuat nyaman para pesepeda. Komunitas Gowes bersama DPRD Kota Yogyakarta mendorong ada kebijakan khusus untuk perlindungan bagi pesepeda.
"Terutama pagi dari subuh sampai pukul 08.00 WIB, beberapa penggal jalan bisa diarahkan untuk melindungi pesepeda di jalan dengan bebas dari parkir kendaraan," kata Koordinator Komunitas Sego Segawe, Herman Doddy, usai Forum Group Discussion (FGD) Sego Segawe, Jogja Lebih Baik, dan DPRD Kota Yogyakarta, di Kantor DPRD Kota Yogyakarta, Sabtu (15/1/2022).
Ia menambahkan, selain keselamatan pengendara, komunitas pegowes di Kota Yogyakarta juga berharap dengan adanya tempat khusus parkir sepeda di toko jejaring. Mengingat di Kota Yogyakarta saat ini menjamur toko jejaring.
"Keselamatan sepeda juga penting kami pikir. Terutama ketika di minimarket jejaring. Saat ini sangat banyak atau menjamur toko jejaring, mereka bisa diminta menyediakan fasilitas parkir gratis bagi pesepeda," imbuhnya.
Di kesempatan yang sama, peneliti Pustral UGM Arif Wismadi menjelaskan, dengan kondisi geografis Kota Yogyakarta yang hanya 32 kilometer persegi, sangat sulit untuk menambah lajur khusus untuk pesepeda.
"Kami lakukan kajian, Kota Yogyakarta hanya memungkinkan dengan sistem berbagi waktu dan ruang. Yaitu dengan memberikan waktu khusus pesepeda dari pagi subuh sampai pukul 08.00 WIB," jelasnya.
Sementara itu Ketua DPRD Kota Yogyakarta Danang Rudyatmoko mengatakan hasil FGD ini akan menjadi rekomendasi untuk dilakukan kajian di Komisi C.
"Dari kajian Komisi C kemudian bisa direkomendasikan ke Pemkot Yogyakarta untuk dibuatkan Perwali. Karena pada pagi ini, tiga komponen yaitu Sego Segawe (Sepeda Kanggo Sekolah lan Nyambut Gawe), pariwisata, dan olahraga," jelasnya.
(ahr/rih)