BST Solo Uji Coba Bus Low Deck Ramah Difabel

BST Solo Uji Coba Bus Low Deck Ramah Difabel

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Selasa, 11 Jan 2022 13:23 WIB
Solo -

Pemkot Solo mulai menguji coba prototipe bus ramah difabel dengan bodi low deck monocoque. Dalam sebulan ke depan, bus ini bakal beroperasi di jalur Batik Solo Trans (BST) Koridor 1 (Terminal Kartasura-Terminal Palur).

Kepala Dinas Perhubungan Solo, Hari Prihatno, mengatakan uji coba dalam sebulan ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan dari fasilitas bus tersebut. Masukan-masukan yang diterima bakal menjadi dasar untuk perbaikan bus.

"Sementara ada satu bus prototipe yang kita coba di koridor 1. Masyarakat umum bisa mencoba, terutama difabel, karena ini harapannya menjadi prototipe yang baku yang dipakai untuk difabel," kata Hari di kantornya usai uji coba perdana bus, Solo, Selasa (11/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam uji coba perdana ini, Dishub Solo juga mengajak sejumlah difabel berkeliling kota. Beberapa masukan yang diperoleh antara lain terkait pengguna kursi roda.

"Misal tempat untuk kursi rodanya bisa ditambah lagi. Kemudian halte, mungkin nanti taman dekat halte itu diratakan sedikit biar kursi roda bisa naik dari trotoar," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Manajer Engineering PT Adi Putro selaku penyedia bus, Eko Widianto, menambahkan nantinya bus ini akan menggunakan sistem hidrolik dan elektrik. Diharapkan tanpa bantuan petugas pun difabel dapat naik bus secara mandiri.

"Diharapkan kalau pakai elektrik hidrolik, ada trotoar khusus untuk orang yang pakai kursi roda. Karena kalau di jalan hujan ya kehujanan atau banjir air," kata Eko.

Sementara itu, perwakilan Tim Advokasi Difabel, Hermin Yuni Astuti, menilai bus sudah 80 persen memenuhi kebutuhan difabel. Beberapa kekurangannya ialah terkait fasilitas pengguna kursi roda.

"Di pintu keluar masuk kan kita harus memutar. Kita butuh ruang lebih besar. Ini tadi masih kurang, sehingga bisa mengenai penumpang lain. Kalau dari segi kenyamanan, sudah nyaman," kata Hermin.

Terkait kebutuhan difabel lain, Hermin menilai sudah mencukupi. Hanya saja, anak-anak dan lansia tetap membutuhkan bantuan.

"Kalau untuk teman tunanetra tadi kan sudah ada suara, kalau untuk tuli sudah ada running text sehingga tahu tujuannya sampai ke mana. Tapi untuk anak-anak sama lansia mungkin butuh bantuan," pungkasnya.

(rih/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads