Para pimpinan di DPRD Kabupaten Klaten kini harus bekerja dengan menggunakan kendaraan pribadi. Pemkab Klaten telah menarik 8 unit mobil dinas yang selama ini menjadi jatah para pimpinan di DPRD.
Kondisi ini terlihat saat Ketua DPRD DPRD Klaten Hamenang Wajar Ismoyo menghadiri kegiatan penyemprotan massal Eco Enzym di Alun-alun Klaten. Dia terlihat hadir dalam kegiatan itu dengan mengendarai Fortuner berpelat nomor warna hitam.
Saat ditemui, Hamenang mengaku masih tetap bisa bekerja meski tidak mendapat fasilitas kendaraan dinas. Dia merasa tidak masalah harus bekerja dengan menggunakan kendaraan pribadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak masalah. Kita di lapangan juga sering dengan mobil pribadi, yang penting bisa sama-sama jalan, bisa menghemat anggaran," terang Hamenang, Jumat (7/1/2022).
Menurutnya, DPRD harus menyerahkan 8 mobil dinas pimpinan ke Pemkab Klaten. Sebab, Pemkab Klaten menarik mobil dinas itu untuk digunakan sebagai operasional di Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"Jadi bukan pengembalian tapi ditarik Pemkab. Jadi Pemkab berkirim surat ke kita, karena membutuhkan mobil," kata dia.
Sedangkan Bupati Klaten, Sri Mulyani mengatakan bahwa pihaknya terpaksa menarik kendaraan itu lantaran OPD juga membutuhkan mobil dinas. Sedangkan Pemkab Klaten tidak memiliki anggaran untuk pengadaan mobil dinas baru.
"Mobil yang dipakai pimpinan dewan saat ini kita berikan kepada OPD yang memang mobilnya sudah tidak begitu layak. Untuk tahun ini belum ada pengadaan, ada tapi kecil sekali, kita masih fokus penanganan COVID," papar Mulyani.
Dia menyebut penarikan mobil dinas semacam itu merupakan hal yang lazim. Hal ini juga jamak terjadi di daerah lain.
"Tidak hanya di Klaten, di daerah lain juga banyak dan tidak ada yang dilanggar. Ini bukan hal yang melanggar," sambung Sri Mulyani.