4 Fakta Sosok Kopral Dwi Pembuang Handi-Salsa yang Berasal dari Gunungkidul

4 Fakta Sosok Kopral Dwi Pembuang Handi-Salsa yang Berasal dari Gunungkidul

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 04 Jan 2022 18:05 WIB
Rekonstruksi tabrakan Handi-Salsa di Nagreg
Rekonstruksi tabrakan Handi-Salsa di Nagreg. (Foto: Wisma Putra/detikcom)
Yogyakarta -

Misteri kematian tragis Handi-Salsa di tangan tiga oknum anggota TNI AD perlahan mulai terungkap. Salah satu di antara tiga tersangka merupakan anggota TNI asal Gunungkidul yang sosoknya dikenal biasa saja di mata tetangganya.

Anggota TNI asal Gunungkidul tersebut yakni Kopral Dua (Kopda) Andreas Dwi Atmoko. Berikut ini sejumlah fakta terkait sosoknya:

Bertugas di Kodim Gunungkidul

Hal ini diungkap oleh Kepala Dukuh Gading IV, Supriadi. Supriadi mengatakan Dwi yang asli Kelurahan Gading, Kapanewon Playen, kini secara administratif pindah mengikuti kartu keluarga istrinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, wartawan sempat menanyakan sosok Dwi kepada Dandim 0730/Gunungkidul Letkol Kav Anton Wahyudo. Namun Anton menyatakan pihaknya tidak berwenang memberi informasi atau keterangan terkait kasus tersebut.

Jarang Pulang ke Gunungkidul

Kepala Dukuh Gading IV, Supriadi, mengatakan Dwi terlihat jarang pulang ke rumah orang tuanya di Playen Gunungkidul.

ADVERTISEMENT

"Tapi jarang ke sini kok, mampir mungkin saat turun piket mampir, kalau liburan ke istrinya. Karena semenjak nikah KK (Kartu Keluarga) ikut istri," ujarnya saat kepada wartawan di Gunungkidul, Senin (27/12).

Sering Bawa Mobil Panther Hitam Saat Pulang

Supriadi juga mengungkap Dwi sering membawa mobil yang dipakai saat tabrak lari Handi-Salsa saat pulang ke Gunungkidul.

"Yo seringlah dibawa pulang (mobil panther hitam), mungkin dari mana gitu," kata Supriadi.

Jarang Bersosialisasi

Supriadi menyebut selama pulang ke Gading IV, Dwi jarang bersosialisasi dengan warga sekitar. Namun dia memahami karena kadang Dwi pulang saat malam hari.

"Tugasnya kan kadang pulang malam jadi jarang keluar (rumah). Apalagi kalau libur pasti pulang ke tempat istrinya," katanya.

Dia juga mengaku tahu jika Kolonel Infanteri P merupakan atasan DA saat bertugas menjadi Komandan Kodim 0730/Gunungkidul pada tahun 2015-2016.

"Iya (Kolonel P) atasannya dulu di Gunungkidul," ucapnya.

Kopral Dwi bersama dua tersangka lainnya Kolonel Priyanto dan Kopda Ahmad Sholeh telah melaksanakan rekonstruksi di dua tempat kejadian perkara (TKP) yakni Jalan Raya Nagreg-Garut, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dan jembatan Sungai Tajum, Banyumas, Jawa Tengah, kemarin.

Namun kronologi kecelakaan masih misterius. Sebab detail kejadian kecelakaan tak masuk dalam proses rekonstruksi yang digelar oleh Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad) itu. Tak tampak dalam rekonstruksi itu, apakah kendaraan korban menabrak atau ditabrak mobil pelaku.

Simak Video 'Tangan Diborgol, Kolonel Priyanto Cs Jalani Rekonstruksi Kasus Handi-Salsa':

[Gambas:Video 20detik]



(sip/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads