5 Fakta Mayat Wanita Bertato di Wonosobo, Dibunuh Karena Menolak Bersebadan

Round-Up

5 Fakta Mayat Wanita Bertato di Wonosobo, Dibunuh Karena Menolak Bersebadan

Uje Hartono - detikNews
Kamis, 30 Des 2021 08:36 WIB
Ilustrasi fokus (bukan buat insert) Pembunuhan Sisca Icun (Nadia Permatasari/detikcom)
Foto: Ilustrasi (Nadia Permatasari/detikcom)
Wonosobo -

Teka-teki penyebab kematian wanita bertato di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah terungkap. Korban yang ditemukan di bawah jembatan pada Rabu (22/12) lalu ini merupakan korban pembunuhan.

Saat ditemukan di Sungai Kemadu, Desa Ngadisono, Kecamatan Kaliwiro, korban tidak membawa identitas. Namun belakangan diketahui jika korban adalah warga Desa Kalialang, Kecamatan Kalibawang, Wonosobo.

Berikut fakta-fakta penyebab kematian wanita bertato yang ditemukan di Sungai Kemadu:

Ditemukan di bawah jembatan tanpa Identitas

Kasi Humas Polres Wonosobo Iptu Slamet Prihatin menjelaskan, mayat korban atas nama Fina Novita (20) awalnya ditemukan di bawah jembatan di Sungai Kemadu tanpa identitas pada Rabu (22/12). Korban akhirnya diketahui identitasnya setelah pihak keluarga mengenali ciri-ciri perhiasan milik korban dan tato bergambar sayap di lengan tangan kiri.


"Berdasarkan perhiasan berupa cincin dan anting yang dikenakan serta ciri-ciri lainnya yaitu adanya tato gambar sayap di lengan tangan kiri akhirnya identitas korban diketahui," jelasnya, Rabu (29/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi tangkap pelaku pembunuhan

Sepekan pasca ditemukan mengambang, pelaku pembunuhan wanita bertato ditangkap Polres Wonosobo. Pelaku merupakan pelaku warga Desa Besuki, Kecamatan Wadaslintang.

"Kami sudah menangkap terduga pelaku warga Desa Besuki, Kecamatan Wadaslintang. Saat ini sudah di Polres Wonosobo," terang Kasat Reskrim Polres Wonosobo AKP Mochamad Zazid saat dihubungi detikcom, Rabu (29/12/2021).

Zazid mengatakan pelaku kini diamankan di Polres Wonosobo. Dalam kesempatan yang sama, Kasi Humas Polres Wonosobo Iptu Slamet Prihatin menambahkan, selain menangkap pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya berupa ponsel, perhiasan serta pakaian korban.

"Untuk barang bukti, ada ponsel Iphone Xs Max , sepasang anting emas, cincin dan pakaian korban. Juga ada barang bukti satu unit mobil Daihatsu Grand Max warna hitam," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya: pelaku kesal korban menolak diajak hubungan badan

Simak juga 'Motif Pembunuhan Wanita di Purworejo: Sakit Hati Ditinggal Nikah':

[Gambas:Video 20detik]



Pelaku adalah teman laki-laki korban

Kasi Humas Polres Wonosobo Iptu Slamet Prihatin mengatakan sebelum kejadian, pelaku sering memberikan uang kepada korban. Selain itu juga memberikan ponsel kepada korban.

"Awalnya pelaku sering memberikan uang kepada korban bahkan pelaku membelikan handphone merek iPhone XS Max kepada korban," terang Slamet saat dihubungi detikcom, Rabu (29/12).

Dipicu korban menolak berhubungan badan

Sebelum kejadian, korban sempat menolak ajakan pelaku untuk berhubungan badan. Saat itu, korban beralasan sedang datang bulan.

"Sebelumnya pelaku mengajak korban bertemu. Setelah itu pelaku meminta untuk berhubungan layaknya suami istri namun korban menolak dengan alasan sedang menstruasi," jelasnya.

Pelaku yang kesal dengan penolakan tersebut, kemudian meminta ponsel yang pernah diberikan kepada korban.

"Saat pelaku ingin meminta kembali handphone merk Iphone XS Max korban malah mengatakan, "dekke nek ora nduwe dhuwit, ora usah nyepaki cah wadon. Dekke ki cah kere (Kamu kalau tidak punya uang, tidak usah mendekati perempuan. Kamu itu orang miskin)," ungkapnya.

Dijerat tali tambang hingga Tewas

Penolakan ajakan berhubungan badan dan ejekan dari korban membuat pelaku marah hingga menghabisi nyawa korban.

"Setelah korban mengatakan itu, pelaku langsung emosi dan mengambil tali tambang yang sudah pelaku bawa di dalam tas selempang warna cokelat. Tambang itu pelaku gunakan menjerat leher korban hingga korban meninggal dunia," paparnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads