Tumpukan batu candi terbengkalai terdapat di Desa Puluhan, Kecamatan Jatinom, Klaten, Jawa Tengah. Bebatuan bekas bangunan candi itu berada di dekat kandang ayam.
"Ditemukan di dekat kandang ayam. Kita sudah cek lokasi ada 19 batu komponen candi," jelas Pamong Budaya Madya BPCB Jateng, Deni Wachju Hidajat, kepada detikcom, Selasa (21/12/2021).
Pantauan detikcom di lokasi hari ini, bebatuan tersebut berada di tepi jalan berseberangan dengan kandang ayam. Tepatnya berada di bawah pohon beringin besar dengan jarak dari permukiman sekitar 50 meter.
Lokasi batu-batu candi itu juga berada di tepi sungai. Jenis bebatuan seluruhnya batu bertakik, dan ada beberapa dengan ukiran motif sulur bunga tetapi tanpa aksara dengan ukuran bervariasi.
Sekitar lokasi adalah persawahan yang sepi. Sedangkan di jarak sekitar 20 meter ke arah barat terdapat mata air yang masih digunakan warga hingga saat ini.
Deni mengatakan dari hasil pemeriksaan, bebatuan itu merupakan batu komponen candi bagian luar. Sedangkan struktur lainnya belum ditemukan.
"Batu komponen candi bagian luar atau kulit. Struktur lain ditemukan kalau dilacak lagi mungkin ketemu," sambung Deni.
Kedatangan BPCB, sambung Deni merupakan langkah awal. Menurutnya yang terpenting ada sosialisasi ke warga sekitar agar ikut menjaga temuan tersebut.
"Salah satu batu itu jenis antefik hiasan atas candi," jelas Deni.
Salah seorang warga setempat, Atmorejo (84), mengatakan bebatuan itu sudah ada sejak dulu. Tidak ada yang tahu asalnya dan ada apa dulunya di lokasi tersebut.
"Saya mengalami tiga zaman sejak Jepang, Belanda dan saat ini. Dari dulu ya begitu (kumpulan batu), tidak ada bangunan di situ," ungkap Atmo pada detikcom di lokasi, hari ini.
"Tidak ada cerita orang dulu soal batu-batu itu. Tapi pernah diambil warga untuk kandang tapi dikembalikan lagi," kata Atmo.
(sip/ams)