Sungai Buntung di perbatasan Desa Carikan, Kecamatan Juwiring, dan Desa Kingkang, Kecamatan Wonosari, Klaten sempat meluap dan menggenangi rumah warga kemarin. Warga menduga air sungai meluap gegara bangunan di tepi sungai.
Camat Wonosari M Nur Rosyid menjelaskan bangunan-bangunan yang mepet Sungai Buntung sudah diingatkan. Namun para pemilik menyebut bangunan sudah sesuai sertifikasi.
"Sudah diingatkan tapi katanya sudah sesuai dengan sertifikat dan saling klaim. Rencana minggu depan dikumpulkan Kingkang dan Carikan untuk cari solusi bukan kambing hitam," kata Nur Rosyid saat dihubungi detikcom, Jumat (17/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Desa Carikan, Hartono (48), mengatakan ada beberapa bangunan yang berada di tepi sungai. Keberadaan bangunan itu memakan lahan kosong di pinggir sungai.
"Harusnya kan ada jarak dari aliran sungai, memang tidak menjorok ke tanah orang tapi di tepi sungai. Tidak hanya ini, itu juga, di sana juga ada," kata Hartono di lokasi sambil menunjuk ke arah timur sungai.
"Penyebabnya (air sungai meluap) itu karena ada bangunan-bangunan, untuk pabrik atau apa kita tidak tahu," imbuhnya.
Bangunan-bangunan itu, terang Hartono, mulai marak dibangun sekitar tiga bulan yang lalu. Sejak awal dirinya sudah menduga dengan keberadaan bangunan di pinggir sungai bisa memicu banjir.
"Sudah sekitar tiga bulan lalu, saya sudah menduga akan ada luapan. Air dari utara masuk ke pekarangan karena di tikungan ada tembok," imbuh Hartono.
Sementara itu, warga Desa Kingkang, Sri Loko (52), mengatakan air sungai meluap diduga disebabkan adanya rumpun bambu ambruk dan keberadaan bangunan di tepi sungai.
"Karena ada barongan ambruk tidak dibersihkan. Selain itu karena ada pondasi bangunan baru di utara sungai dan di selatan sungai," kata Sri.
Banjir luapan sungai itu, kata Sri, bukan yang pertama karena Jumat malam pekan lalu sudah ada kejadian serupa.
"Malam Jumat pekan lalu air sudah pernah naik. Tapi tidak setinggi malam Jumat kali ini airnya," imbuh Sri.
Diberitakan sebelumnya, hujan lebat membuat Sungai Buntung, Klaten, yang merupakan anak aliran Bengawan Solo meluap Kamis (16/12) petang.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Akibatnya luapan Sungai Buntung itu, sejumlah rumah warga di Desa Carikan, Kecamatan Juwiring serta Desa Kingkang, Kecamatan Wonosari tergenang dan memaksa warga mengungsi sementara.
"Warga ada yang mengungsi ke balai desa sementara menunggu air surut. Ada 2-3 KK (kepala keluarga)," kata Kades Carikan, Katiyono, Kamis (16/12) malam.
"Ya sekitar pukul 17.00 WIB mulai datang seperti air bah dan terus naik sampai magrib. Masuk ke permukiman dan jalan," ungkapnya.
Di wilayahnya, ada sekitar 8-9 RT yang terdampak luapan Sungai Buntung. "Kalau seratusan rumah mungkin ada di 8-9 RT. Air masuk rumah sehingga pakaian dan perabot kena air, jadi yang dibutuhkan pakaian dan tikar," imbuhnya.
Terpisah, Camat Wonosari M Nur Rosyid mengatakan warga di Desa Kingkang yang berada di sekitar Sungai Buntung diungsikan. Warga pindah sementara ke rumah tetangga yang lebih aman.
Menurutnya, luapan Sungai Buntung di perbatasan kecamatan itu cukup mengejutkan. Sebab tidak diduga sebelumnya karena biasanya hanya jalan yang tergenang, tetapi kali ini sampai masuk ke rumah.
"Kali ini masuk ke rumah dengan ketinggian antara 30-60 sentimeter. Tidak ada korban dan semoga segera surut," ungkapnya.