Melihat Lagi Heboh Ganjar Tak Diundang Acara Puan hingga Banteng Vs Celeng

Kaleidoskop 2021

Melihat Lagi Heboh Ganjar Tak Diundang Acara Puan hingga Banteng Vs Celeng

Aditya Mardiastuti - detikNews
Rabu, 15 Des 2021 18:11 WIB
Puan Maharani dan Ganjar Pranowo
Foto: Puan Maharani dan Ganjar Pranowo
Yogyakarta -

Geger Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak diundang ke acara Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Semarang pada Mei lalu jadi sorotan. Hal ini memantik kontroversi Ganjar vs Puan di Pilpres 2024 mendatang.

Acara Puan di Panti Marhaen, Semarang, Sabtu (22/5/2021), itu mengundang seluruh kader eksekutif, legislatif dan struktur partai, kecuali Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Bahkan pengecualian itu tertulis jelas dalam susunan rundown yang disebar.

Pada pengarahan penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024 itu, Puan melontarkan sindiran yang diduga diarahkan ke Ganjar. Sindiran itu disampaikan, saat Puan menyebut kriteria pemimpin di 2024 bukan hanya yang muncul di media sosial, tapi di lapangan. Seperti diketahui Ganjar memang aktif di media sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemimpin menurut saya, itu adalah pemimpin yang memang ada di lapangan dan bukan di sosmed," kata Puan usai membuka Pameran Foto Esai Marhaen dan Foto Bangunan Cagar Budaya di kantor DPD PDIP Jawa Tengah, Panti Marhaen, Semarang, Sabtu (22/5/2021).

"Pemimpin yang dilihat sama teman-temannya, sama orang-orangnya yang mendukungnya ada di lapangan," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Serangan yang ditujukan ke Ganjar pun masih terus berlanjut. Kali ini datang dari Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu sekaligus Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto, yang menyebut Ganjar kemajon hingga keminter karena dinilai berambisi menjadi capres.

"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, aja keminter (kalau kamu pintar, jangan bersikap sok pintar)," tegas Bambang usai acara, Sabtu (22/5/2021) malam.

Bambang Pacul, sapaannya, menyebut sikap Ganjar terlalu ambisi dengan jabatan presiden padahal belum ada instruksi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait Pilpres 2024. Hal ini ditengarai dari tingginya intensitas Ganjar di medsos dan media, termasuk soal aktivitasnya di YouTube.

"Wis tak kode sik, kok saya mblandhang. Ya tak rada atos (sudah saya beri isyarat, kok malah semakin nekat. Ya saya sikapi agak keras). Saya di-bully di medsos, ya bully saja. Saya tidak perlu jaga image saya," ujar Bambang Pacul.

Di sisi lain, Ganjar ternyata diketahui bertolak ke Jakarta pada Jumat (21/5). Kala itu, Ganjar ternyata tak hanya menjajal Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang yang baru diuji coba untuk road bike, namun belakangan Ganjar juga sempat bertandang ke Teuku Umar untuk bertemu Megawati.

Ganjar tak menjelaskan apakah kedatangannya terkait dengan polemik antara dirinya dengan Puan dkk. Dia mengaku bertemu Megawati untuk silaturahmi dan mengantarkan lukisan.

"Jadilah lukisan itu dan saya antar sekaligus halal bihalal. Ngono thok, ra usah dikaitke karo liyane (Begitu saja, tidak usah dikaitkan dengan lainnya). Tak nyambut gawe sik ya (Saya kerja dulu ya)," cetus Ganjar kepada wartawan, sembari masuk ke ruang kerja di kantornya, Semarang, Senin (24/5/2021).

Selengkapnya di halaman berikut....

Sliding tackle dari PDIP ke Ganjar pun berlanjut. Jika mendahului Megawati soal capres, Ganjar diminta mengikuti jejak Rustriningsih hingga disinggung mengenai Puan yang menjadi komandan tempurnya saat maju Pilgub Jateng.

Polemik Ganjar vs Puan ini pun akhirnya mereda setelah Ganjar menepis berkonflik dengan Puan. Ganjar juga mengaku hormat dengan komandan tempurnya di Pilgub Jateng itu.

"Maka saya masih ingat dan belum lupa ketika elektabilitas saya masih rendah di 2013 lalu, mbak Puan sebetulnya komandan tempurnya, itu tidak pernah lupa, saya tidak punya modal saat itu, itu tidak pernah lupa, maka partai (PDIP) saat itu yang bergerak sehingga saya menang. Maka inilah cara penghormatan saya kepada mbak Puan karena sampai dengan hari ini saya tidak pernah berkonflik dengan beliau. Baik-baik saja," jelas Ganjar Pranowo.

Pertengahan tahun, para relawan pendukung Ganjar maju Pilpres mulai bermunculan dan mendeklarasikan diri. Di antaranya Ganjarist, Sahabat Ganjar hingga kemunculan kader PDIP yang menyatakan mengusung Ganjar nyapres. Elektabilitas Ganjar di sejumlah lembaga survei pun kian menguat di posisi lima besar.

Polemik Banteng vs Celeng

Polemik deklarasi dukungan untuk Ganjar nyapres pun kian membuat panas internal PDIP memanas hingga memunculkan istilah banteng vs celeng. Di satu sisi Ganjar mengklaim tidak mengenal para relawan yang mendeklarasikan diri mengusung dirinya maju Pilpres 2024.

Istilah banteng vs celeng ini mengemuka saat Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Purworejo, Albertus Sumbogo dan kawan-kawan mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar. Aksi tersebut dianggap oleh Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto telah melenceng dari arahan ketua umum Megawati Soekarnoputri, hingga muncul sebutan celeng.

"Kalau ada pengurus yang bicara di luar perintah partai artinya apa? Keluar dari barisan. Kalau keluar dari barisan ya siap untuk tidak di barisan, ya dikeluarkan oleh komendannya. Di militer juga gitu, keluar dari barisan ya out," kata Bambang Pacul, Sabtu (9/10) lalu.

"Adagium di PDIP itu yang di luar barisan bukan banteng, itu namanya celeng. Jadi apapun alasan itu yang deklarasi, kalau di luar barisan ya celeng," tegasnya.


Pernyataan Bambang Pacul ini langsung dieksekusi pendukung Ganjar dengan membuat logo Barisan Celeng Berjuang. Logo ini dibuat sebagai perlawanan terhadap Bambang Pacul.

Selengkapnya apa respons Ganjar?

"Di bawah tekanan kepemimpinan beliau (Bambang Pacul) lahirlah kader-kader dengan mental babu, bebek dan beo," kata Sumbogo saat dihubungi detikcom, Minggu (10/10).

Di sisi lain, Ganjar menegaskan dirinya tetap banteng. Sebagai kader PDIP, Ganjar mengaku sebagai banteng.

Logo Barisan Celeng Berjuang, Selasa (12/10/2021).Logo Barisan Celeng Berjuang, Selasa (12/10/2021). Foto: dok Eko Lephex

"Celeng apa? Apa di Grobogan ada celeng," kata Ganjar saat ditanya wartawan di Grobogan, Rabu (13/10).

"Sori ya, kita banteng, Bro. Sekali banteng tetap banteng!" tegas Ganjar.

Halaman 2 dari 3
(ams/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads