Membahas Kota Semarang yang secara geografis begitu strategis, tak lepas dari sejarah jalan-jalan pentingnya. Berikut ini sejarah jalan raya di Kota Semarang.
Berikut ini kisah sejarahnya seperti dilansir website Pemkot Semarang, semarangkota.go.id:
1. Jalan Bodjong, Kini Jalan Pemuda
Jalan Pemuda merupakan salah satu jalan utama yang menyimpan kisahnya sejak lama. Ruas jalan ini sudah memiliki peran penting sejak dulu. Tempo dulu, namanya Jalan Bodjong.
Di sekitar jalan ini berdiri gedung-gedung penting, seperti bangunan pemerintahan dan pusat dagang.
Kini Jalan Pemuda masih memegang peran penting. Membentang dari Jembatan Berok, kawasan Kota Lama Semarang sampai dengan kawasan Tugu Muda, ada banyak bangunan bersejarah yang berdiri di kawasan ini. Seperti Gedung Keuangan Negara, Kantor Pos Indonesia, Gedung Bank Jateng, Gedung Bekas Hotel Dibya Puri, dan Toko Oen.
Sebagai perbandingan berikut ini perbedaan kondisi Jalan Bodjong dan Jalan Pemuda kini:
-Lokasi hotel bernama New Metro Hotel dulunya bernama Hotel Metro kini, dulunya terdapat bundaran Bundara Tugu Jam Fumira. Tugu itu kini sudah dibongkar.
-Selanjutnya Jalan Pemuda yang berada di sisi Gedung Lawang Sewu saat itu dulunya, terdapat jalur trem di tempat itu.
2. Jalan Jatingaleh
Nama Jatingaleh dipercaya merupakan pemberian Sunan Kalijaga. Saat itu Sunan Kalijaga sedang menebang sebatang pohong jati yang akan dipakainya untuk tiang Masjid Agung Demak.
Ketika ditebang, pohon jati tersebut bukannya roboh, melainkan berpindah tempat atau ngaleh dalam bahasa Jawa. Hingga akhirnya Sunan Kalijaga menyebut daerah tersebut dengan nama Jatingaleh yang berasal dari kalimat Jati (pohon Jati) dan Ngaleh (berpindah tempat).
(sip/sip)