Bau Busuk Kali Gandul Boyolali Sampai Bikin Warga Muntah-muntah!

Bau Busuk Kali Gandul Boyolali Sampai Bikin Warga Muntah-muntah!

Ragil Ajiyanto - detikNews
Minggu, 12 Des 2021 14:07 WIB
Kali Gandul Boyolali bau busuk, Minggu (12/12/2021).
Kali Gandul Boyolali bau busuk, Minggu (12/12/2021). (Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom)
Boyolali -

Bau menyengat muncul dari aliran Kali Gandul di Boyolali, Jawa Tengah beberapa hari terakhir. Kondisi itu dikeluhkan oleh warga di sekitar aliran sungai tersebut.

"Sebenarnya bukan kali ini saja Kali Gandul ini berbau. Tapi ini termasuk yang terparah, sampai tiga hari baunya belum hilang," kata salah seorang warga Dukuh Wonorejo, Diyono (40), kepada para wartawan saat ditemui di Jembatan Republik, Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Minggu (12/12/2021).

Kali Gandul berhulu di kawasan puncak Gunung Merapi. Mengalir hingga wilayah Kecamatan Mojosongo dan melintasi samping kompleks perkantoran terpadu Pemkab Boyolali, bagian selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan detikcom di Jembatan Republik, Komplek Perkantoran Terpadu Kabupaten Boyolai bagian selatan hari ini, air di Kali Gandul tampak keruh dan berwarna hijau pekat. Terdapat buih berwarna kecoklatan yang mengapung di air.

Bau busuk pun cukup menyengat, membuat pengendara motor atau pejalan kaki, yang sudah memakai masker pun harus tetap tutup hidung. Peternak setempat pun enggan mencari rumput di sekitar sungai.

ADVERTISEMENT

Menurut Diyono, kondisi Kali Gandul yang keruh dan berbau busuk itu terjadi sejak Jumat (10/12). Pada Jumat pagi dia mencari rumput untuk pakan ternaknya tepat di bantaran Kali Gandul. Saat itu, air sungai masih tampak biasa saja, berwarna bening dan tidak bau.

"Baru siangnya saya cari rumput lagi, kondisi air sudah hijau kehitaman dan pekat. Baunya juga tidak enak, bau busuk. Jumat malam baunya semakin menyengat, sampai di kampung-kampung," ungkapnya.

Dia mengatakan bahkan bau tak sedap itu tercium dari rumahnya yang berjarak sekitar 500 meter dari sungai tersebut.

Diwawancara di lokasi yang sama, seorang warga lainnya, Suyadi (45), menambahkan bau tak sedap dari Kali Gandul itu membuat mual dan muntah.

"Pada Jumat malam itu baunya sangat menyengat, istri saya sampai muntah-muntah," imbuh dia.

Bau tak sedap di Kali Gandul itu juga dirasakan warga di sepanjang aliran sungai. Mulai dari Desa Pusporenggo, Kecamatan Musuk, sampai Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo. Kondisi ini juga sudah dilaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali.

Selanjutnya pernyataan dari DLH Boyolali...

Diwawancara terpisah, Sekretaris DLH Boyolali, Suraji, mengatakan telah mendapatkan laporan dari warga tentang bau busuk di Kali Gandul. Pada Jumat lalu, pegawai di DLH yang kebetulan kantornya berada dekat sungai Gandul itu, juga mencium bau menyengat tersebut.

"Pada hari Jumat itu kami dari DLH langsung melakukan penelusuran ke alur Kali Gandul. Kami menelusuri ke wilayah hulu sampai atas TPA (tempat pembuangan akhir) sampah (Desa Winong, Kecamatan Boyolali Kota)," ujar Suraji saat dihubungi wartawan hari ini.

Dia menjelaskan air di aliran Kali Gandul di atas TPA Winong terlihat masih bersih. Air terlihat mulai keruh dan berbau tak sedap mulai dari TPA Winong.

Namun Suraji menyatakan, polusi tersebut bukan berasal dari TPA Winong. Dari hasil penelusuran diduga berasal dari tempat penampungan kotoran ayam yang berada di pinggir Kali Gandul yang ada di dekat TPA tersebut. Di sekitar TPA Winong memang banyak berdiri kandang ayam.

"Kami telusuri sungai itu sampai atas TPA Winong. Di atasnya (sebelah barat) TPA airnya masih jernih. Mulai dari TPA itu mulai keruh dan berbau. Kami cek ternyata dari bangunan penampungan limbah peternahan ayam di pinggir Kali Gandul. Saat hujan lebat beberapa hari lalu, air hujan masuk ke penampungan limbah itu dan kemudian mengalir ke Sungai Gandul," ungkap Suraji.

Suraji mengatakan pihaknya sudah bertemu dengan pemilik peternakan ayam itu dan mereka menyatakan siap akan menutup tempat penampungan limbah peternakan ayam, agar tidak mengalir ke sungai lagi.

Halaman 2 dari 2
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads