Perkenalkan, Pasutri Ini Tiap Hari Mendaki Gunung Andong Demi Rupiah

Perkenalkan, Pasutri Ini Tiap Hari Mendaki Gunung Andong Demi Rupiah

Eko Susanto - detikNews
Minggu, 12 Des 2021 12:35 WIB
Pasutri, Ngabdu (61) dan Sutiyah (50), buruh angkut di Gunung Andong, Kabupaten Magelang, Minggu (12/12/2021).
Pasutri, Ngabdu (61) dan Sutiyah (50), buruh angkut di Gunung Andong, Kabupaten Magelang, Minggu (12/12/2021). (Foto: Eko Susanto/detikcom)
Kabupaten Magelang -

Sepasang suami istri (pasutri) bernama Ngabdu (61) dan Sutiyah (50) mendaki Gunung Andong, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah hampir setiap hari. Sebelum subuh mereka sudah disibukkan dengan barang bawaan berisi minyak dan bahan makanan lain untuk dibawa ke daerah puncak Andong.

Mereka merupakan sepasang buruh angkut yang bertugas membawa barang belanjaan untuk dijual warung-warung di puncak Gunung Andong. Tak hanya itu, mereka juga mengangkut air bersih dalam jerikan.

detikcom menemui pasutri yang merupakan warga Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Sabtu (11/12) sedang mengangkut jeriken berisi air bersih. Air bersih itu mereka dapatkan dari mata air yang berada di sebelum Pos 3 Watu Wayang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ngabdu bahu membahu dengan sang istri. Ngabdu bertugas mengisi jeriken dan membawanya naik hingga ke satu titik tertentu. Lalu jeriken seberat sekitar17 kilogram itu selanjutnya akan dibawa oleh Sutiyah ke warung-warung yang berada kawasan puncak Gunung Andong. Mereka bekerja secara estafet. Keduanya mengaku mulai naik gunung sekitar pukul 04.00 pagi dan turun pada sekitar pukul 07.00.

Pasutri, Ngabdu (61) dan Sutiyah (50), buruh angkut di Gunung Andong, Kabupaten Magelang, Minggu (12/12/2021).Pasutri, Ngabdu (61) dan Sutiyah (50), buruh angkut di Gunung Andong, Kabupaten Magelang, Minggu (12/12/2021). Foto: Eko Susanto/detikcom

"Sebelum Corona tiap hari naik turun di sini. Pagi dari bawah naik membawa barang belanjaan. Setelah itu, baru mengambil air," ujar Ngabdu saat ditemui di puncak Gunung Andong, Sabtu (11/12/2021).

ADVERTISEMENT

"Ini sudah 15 tahunan. Sekarang per jeriken Rp25 ribu. Terus pendaki kalau Sabtu dan Minggu mulai ramai," ujar Ngabdu.

Dalam kesempatan yang sama, Sutiyah dia bisa mengangkut air bersih sebanyak lebih dari lebih dari 10 jeriken saat Gunung Andong ramai pendaki.

Pasutri, Ngabdu (61) dan Sutiyah (50), buruh angkut di Gunung Andong, Kabupaten Magelang, Minggu (12/12/2021).Pasutri, Ngabdu (61) dan Sutiyah (50), buruh angkut di Gunung Andong, Kabupaten Magelang, Minggu (12/12/2021). Foto: Eko Susanto/detikcom

"Rata-rata per minggu dapat Rp 500 ribu," ujarnya.

Sempat sepi karena pandemi, Ngabdu bercerita kini pendaki Gunung Andong mulai ramai. Sehingga dia dan istrinya hampir tiap hari kembali mendaki Gunung Andong untuk mengangkut kebutuhan dagang warung-warung di kawasan puncak.

"Nanti kami turun, setelah ini ke kebun bercocok tanam," ujarnya.

(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads