7 Fakta soal Warung Tengkleng Solo Baru yang Diviralkan Ngepruk

7 Fakta soal Warung Tengkleng Solo Baru yang Diviralkan Ngepruk

Aditya Mardiastuti - detikNews
Kamis, 09 Des 2021 14:48 WIB
Warung tengkleng Bu Harsi di Solo jadi sorotan usai diviralkan ngepruk harga. Warungnya pun kini sepi pembeli.
Begini Kondisi Warung Tengkleng yang Diviralkan Ngepruk Harga (Foto: Ari Purnomo/detikcom)
Sukoharjo -

Warung tengkleng kambing dan sapi Bu Harsi, Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah jadi sorotan di media sosial karena harganya yang dinilai tak wajar alias ngepruk. Lantas seperti apa faktanya?

1. Ramai diviralkan ngepruk


Keluhan para netizen tentang warung tengkleng itu diunggah akun Instagram @jelajahsolo. Postingan itu berupa tangkapan layar review netizen yang sudah disensor.

"Ati2 Gaesss...pastikan harganya dl...Jangan sampe nyesel..."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ternyata korbannya sudah bwanyak...hati2 lur kalau mau masuk warung ini..spanduk tipu2 harus ditindak itu..."

"Dikepruk tenan, 2 porsi tengkleng+nasi es teh 250.000"

ADVERTISEMENT

Kemudian di kolom komentar postingan itu ada yang mengungkap nama warung yang dimaksud. "Oww.. Bu harsi," ujar akun @glen****

2. Bu Harsi bantah ngepruk


Pemilik warung tengkleng Harsi menyebut harga yang dipatoknya sudah menyesuaikan permintaan pembeli. Dalam spanduk sudah ada daftar menu dan harga yakni porsi besar Rp 30 ribu per porsi, sedangkan porsi kecil hanya Rp 15 ribu.

Ditanya mengenai harga yang tidak sesuai dengan yang tertera di spanduk, Harsi menyampaikan, untuk harga tersebut itu untuk satu pipi, satu kaki, dan beberapa potong iga sapi.

"Kalau porsi kecil yang harganya Rp 15 ribu itu, satu telinga dan dua potong iga sapi. Tapi kan kadang pembeli minta pipi, telinga juga harganya ya Rp 50 ribu," ungkap Harsi saat ditemui, Senin (6/12).

Warung tengkleng Bu Harsi di Solo jadi sorotan usai diviralkan ngepruk harga. Warungnya pun kini sepi pembeli.Warung tengkleng Bu Harsi di Solo jadi sorotan usai diviralkan ngepruk harga. Warungnya pun kini sepi pembeli. Foto: Ari Purnomo/detikcom

3. Jual sejak puluhan tahun lalu

Harsi mengaku sudah berjualan tengkleng sejak puluhan tahun silam. Awalnya dia berjualan di Jalan Ir Soekarno, tapi karena ada penataan kawasan dia akhirnya pindah ke beberapa lokasi hingga yang ditempatinya saat ini.

4. Warung tengkleng itu jadi sepi


Sejak diviralkan ngepruk, warung tengkleng Bu Harsi kini jadi sepi. Tak ada yang mampir jajan ke warung yang berada di kawasan trotoar Grogol, Sukoharjo itu.

"Biasanya mampir, tapi kemarin pada melirik saja tapi tidak mampir. Iya, sejak ramai itu saya dibicarakan jelek," tutur Harsi, Kamis (8/12).

5. Ketua paguyuban PKL sebut harga wajar

Ketua Paguyuban PKL Solo Baru Sudarsi menyebut harga yang dipatok Harsi terbilang wajar. Namun, usut punya usut Harsi disebut melayani pembeli tanpa memberi informasi soal detail menunya.

"Kemarin saya tanya pembeli yang makan menurut mereka harganya juga standar tidak mahal. Cuma, Mbah Harsi kadang melayani pembeli tanpa bertanya dulu tetapi langsung memberikan porsi besar dengan harga Rp 50 ribu-Rp 70 ribu," kata Sudarsi, Jumat (9/12).

Selengkapnya di halaman berikut...

6. Bakal dibuatkan spanduk dan menu

Untuk mengatasi ini, paguyuban PKL Solo Baru bakal membantu membuatkan spanduk dan menu untuk Bu Harsi. Bu Harsi pun diminta untuk memberitahu pembeli terkait soal tambahan harga jika akan menambah porsi.

"Kalau standarnya Rp 30 ribu, tapi kalau pembeli minta tambahan Mbah Harsi ini saya minta agar memberitahu harganya agar saat membayar tidak kaget," tutur Sudarsi.

7. Diminta untuk menyajikan dengan lebih baik lagi

Sudarsi juga meminta Harsi untuk menawarkan bagian mana yang diinginkan pembeli sebelum menghidangkannya. Selain itu, dia meminta Harsi menyajikan tengkleng dengan tangan bersih.

"Cara mengambil tengklengnya tangan harus bersih, menanyakan dulu bagian yang diinginkan pembeli. Jadi tidak langsung semua bagian kambing disajikan, karena ada pembeli yang kadang tidak suka bagian tertentu," urai Sudarsi.

"Kemarin ada pembeli yang tidak mau makan karena ada bagian kaki, dia tidak suka. Jadi ditanya dulu maunya apa," pungkasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads