.webp)
Media sosial ramai dengan review salah satu warung tengkleng di kawasan Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah. Para netizen ramai menuding warung itu menaikkan harga tak wajar alias ngepruk. Bagaimana faktanya?
Keluhan para netizen tentang warung tengkleng itu diunggah oleh akun Instagram @jelajahsolo. Postingan itu berupa beberapa tangkapan layar review netizen yang sudah disensor. Testimoni yang tertangkap dalam postingan itu di antaranya:
"Ati2 Gaesss...pastikan harganya dl...Jangan sampe nyesel..."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ternyata korbannya sudah bwanyak...hati2 lur kalau mau masuk warung ini..spanduk tipu2 harus ditindak itu..."
"Dikepruk tenan, 2 porsi tengkleng+nasi es teh 250.000"
Kemudian di kolom komentar postingan itu ada yang mengungkap nama warung yang dimaksud. "Oww.. Bu harsi," ujar akun @glen****
Pemilik warung buka suara soal tudingan ngepruk
Saat dimintai konfirmasi, pemilik warung tengkleng Harsi menjelaskan harga yang dipatoknya menyesuaikan dengan permintaan pembeli. Pasalnya di spanduk sudah ada daftar menu dan harga yakni porsi besar satu porsi Rp 30 ribu, sedangkan yang porsi kecil hanya Rp 15 ribu.
"Kelarangen (kemahalan)? Kalau pembeli minta kepala (kambing) separo atau komplit harganya per porsi Rp 50 ribu. Saya beli kepala kambing di pasar Rp 150 ribu untuk satu kepala," ungkap Harsi saat ditemui detikcom di warungnya, Senin (6/12/2021).
Ditanya mengenai harga yang tidak sesuai dengan yang tertera di spanduk, Harsi menyampaikan, untuk harga tersebut itu untuk satu pipi, satu kaki, dan beberapa potong iga sapi.
"Kalau porsi kecil yang harganya Rp 15 ribu itu, satu telinga dan dua potong iga sapi. Tapi kan kadang pembeli minta pipi, telinga juga harganya ya Rp 50 ribu," ungkapnya.
Harsi mengatakan sejak review mengenai warungnya yang disebut 'ngepruk' viral, jualannya sangat sepi.
"Sudah beberapa hari ini tidak ada pembeli yang datang, mereka hanya lewat saja. Padahal biasanya datang membeli," ucap dia.
(sip/ams)
