Massa driver ojek online (ojol) Gojek menggeruduk kantor Wali Kota Solo, Jawa Tengah pada Senin (22/11) siang. Mereka meminta bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk mengadu soal penurunan tarif.
Aksi itu tampak diamankan oleh sejumlah anggota polisi. Hingga akhirnya beberapa perwakilan driver Gojek masuk ke kantor Wali Kota Solo untuk menyerahkan surat untuk Pemkot Solo. Saat itu mereka juga dijadwalkan untuk melakukan audiensi dengan Gibran.
Koordinator Gojek Kota Solo, Josafat Satrio, mengatakan para driver mengeluhkan adanya penurunan tarif dari Rp 8.000 menjadi Rp 6.400. Dia menyebut penurunan tarif itu dilakukan sepihak dan melanggar Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini jelas melanggar Permenhub yang menyebut bahwa tarif harus berada di kisaran Rp 7.000 sampai Rp 10.000," kata Yosafat di Balai Kota Solo, Senin (22/11).
Yosafat mengungkap penurunan tarif secara satu pihak ini sudah sering dilakukan oleh Gojek. Namun, kata dia, penurunan kali ini yang paling besar nilainya.
"Kita pelajari ternyata melanggar Permenhub. Tuntutan kami jelas ingin tarif dikembalikan ke harga Rp 8.000," ujar Yosafat.
Gibran Janji Sampaikan Keluhan ke Pimpinan Gojek
Diwawancara terpisah pada hari yang sama, Gibran berjanji akan menyampaikan keluhan para driver ojol di Solo kepada pimpinan Gojek. Gibran menyatakan peran driver ojol di Solo selama pandemi harus jadi pertimbangan dan diperhatikan.
"Saya koordinasikan dengan pimpinan Gojek di Jakarta. Ini internal, tapi pengemudi Gojek di Solo itu cukup banyak dan selama pandemi mereka berperan aktif juga, makanya harus diperhatikan," kata Gibran.
(sip/sip)