Kebakaran besar terjadi pada tangki di kilang Pertamina Cilacap pada Sabtu (13/11) hingga Minggu (14/11), disebut akibat sambaran petir. Namun sejumlah pihak menyebut dugaan aksi sabotase. Polisi minta waktu untuk membuktikan.
"Ada 13 saksi termasuk di antaranya petugas lead electrical enginering atau petugas rekayasa kelistrikan," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes M Iqbal Alqudusy, lewat keterangannya, Rabu (17/11).
Ia menjelaskan kepolisian juga mengambil sejumlah sample untuk diteliti. Tim kepolisian yang bekerja merupakan gabungan dari Mabes Polri, Polda Jateng serta Polres Cilacap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tim identifikasi sudah berada di lokasi dan sampel fluida sudah diambil untuk diperiksa," tuturnya.
Ia meminta masyarakat untuk bersabar menunggu hasil penyelidikan dan tidak termakan hoax yang beredar di media sosial.
"Kapolda Jateng sudah menyampaikan bahwa dugaan penyebab kebakaran adalah akibat sambaran listrik. Untuk itu masyarakat diminta bijak dan bersabar menunggu progress penyidikan hingga tuntas," tutupnya.
Dalam pendalaman kasus tersebut memang terdengar isu adanya sabotase. Isu itu diungkapkan oleh anggota Komisi VI DPR Fraksi PDIP, Adian Napitupulu. Selain itu Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok juga mengaku heran tangki setebal itu bisa terkobar disamar petir.
Kepolisian sudah menanggapi soal itu.
"Penyidik Polda Jateng berdasarkan fakta dan hasil riksa para saksi, dugaan sementara kuat penyebab utama adalah karena petir. Untuk (penyebab) lain masih didalami," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan saat ditanya soal isu itu, Selasa (16/11).