Hasil Investigasi: Ada 'Ospek' Petugas ke Napi Baru di Lapas Narkotika Yogya

Hasil Investigasi: Ada 'Ospek' Petugas ke Napi Baru di Lapas Narkotika Yogya

Jauh Hari Wawan S. - detikNews
Rabu, 03 Nov 2021 15:18 WIB
Ilustrasi Penjara, Sel, Lapas, Jeruji Besi
Ilustrasi sel (Foto: Ilustrasi/Thinkstock)

Dijelaskan Anggara, dari 46 orang itu, mayoritas merupakan eks napi Lapas Narkotika Yogyakarta yang sudah benar-benar bebas.

"Sudah ada yang bebas lepas, ada yang masih cuti bersyarat. Tapi sebagian besar sudah bebas. Hanya sebagian saja yang cuti bersyarat," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggara sejauh ini juga telah berkomunikasi dengan berbagai pihak. Termasuk meminta perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Sebab, Anggara menyebut ada banyak saksi dalam kasus dugaan kekerasan ini.

"Meminta perlindungan ke LPSK. Jadi bukan bermaksud bagaimana, tapi kami ke Ombudsman melaporkan sesuai jalur konstitusional tidak melanggar hukum apalagi saksinya banyak," tutur Anggara.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, sejumlah eks narapidana (napi) Lapas Narkotika Kelas II A Yogyakarta memberikan kesaksian soal adanya dugaan tindak kekerasan di dalam lapas. Mereka kemudian melapor ke Ombudsman RI (ORI) Perwakilan DIY.

Vincentius Titih Gita (35) warga Yogyakarta adalah salah satu eks napi yang melapor ke ORI. Diceritakannya, banyak pelanggaran HAM dan penyiksaan yang terjadi di lapas.

"Banyak pelanggaran HAM di lapas, berupa penyiksaan. Jadi begitu kita masuk tanpa kesalahan apapun kita langsung dipukuli pakai selang, diinjak, (pakai) kabel juga, dipukul pakai kemaluan sapi (yang dikeringakan)," kata Vincen ditemui di kantor Ombudsman, Depok, Sleman, Senin (1/11).

Vincen yang telah bebas pada Oktober 2021 mengatakan aksi kekerasan oknum petugas itu kerap dilakukan kepada napi yang baru masuk ke lapas narkotika. Termasuk ke dirinya yang dipidahkan dari rutan bersama 12 orang lainnya pada April 2021 ke lapas narkotika.

Selain Vincen, sejumlah eks napi juga mendapatkan kekerasan di balik tembok lapas. Ada yang dipukuli dengan selang, penis sapi, dan dipaksa masturbasi dengan timun yang diberi sambal.


(ams/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads