7 Fakta Sadis dari Kasus Ibu Tiga Anak di Klaten Tewas Diracun Kakak Ipar

Round-Up

7 Fakta Sadis dari Kasus Ibu Tiga Anak di Klaten Tewas Diracun Kakak Ipar

Achmad Syauqi - detikNews
Rabu, 03 Nov 2021 07:00 WIB
Klaten -

Hani Dwi Susanti (30) warga Dusun Panggang Welut, Desa Taji, Kecamatan Juwiring, Klaten, Jawa Tengah meregang nyawa setelah menenggak minuman yang dibubuhi racun kakak ipar suaminya.

Air dari botol di kulkas

Senin (1/11) korban usai menggendong anaknya minum air dari botol di dalam kulkas. Tetapi korban mengatakan pada suaminya, Sigit Nugroho (39) air rasanya pahit, tidak enak badan dan kejang sehingga sang suami berteriak meminta tolong tetangga.

"Kejadiannya kemarin Senin (1/11) siang. Saya sekitar pukul 11.30 WIB benahi rumah dan istri saya minum air dari kulkas," ungkap suami korban, Sigit Nugroho (39) kepada detikcom, Selasa (2/11/2021) pagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Sigit, setelah minum istrinya mengatakan airnya sangat pahit. Tapi dirinya tidak menduga bahwa air dalam botol di kulkas tersebut telah dicampuri racun.


Suami ikut mencoba

Tak percaya air di kulkas pahit, Sigit mencoba meminumnya tetapi belum sempat tertelan sudah muntah dan sempat dilarikan ke RS. Sigit selamat tetapi istrinya meninggal.

ADVERTISEMENT

"Iya. Saya sempat minum tapi sebelum tertelan sudah muntah, baunya menyengat dan warnanya keruh kekuningan," kata Sigit kepada detikcom.


Curiga sebelumnya cekcok dengan tersangka

Sigit mulai curiga karena sebelumnya cekcok dengan kakak ipar, Sarbini. Sigit akhirnya melapor ke Polsek Juwiring pukul 16.00 WIB.

"Tiga hari sebelumnya sempat kres (cekcok) sama saya. Soalnya istri saya dikatai (kata tak senonoh), padahal tidak ada masalah apa-apa," jelas suami korban, Sigit Nugroho, kepada detikcom.


Ditemukan potasium dari olah TKP

Polisi yang mendapat laporan langsung menyelidiki. Dari olah tempat kejadian perkara didapat kandungan zat beracun jenis potasium dan tersangka pelaku pergi.

"Ditemukan kandungan potasium di minuman. Kita sudah sita beberapa barang bukti," ungkap Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Guruh Bagus Eddy Suryana.

Selanjutnya: pelaku ditangkap saat kabur...

Pelaku ditangkap saat kabur ke Wonogiri


Setelah memeriksa saksi-saksi dan barang bukti, Sat Reskrim Polres Klaten memburu pelaku di sejumlah tempat. Selasa (2/11/2021) pagi, Sarbini ditangkap dan dibawa ke Polres Klaten tiga jam setelah pemakaman korban pukul 03.00 WIB.

"Jadi tertangkap di rumah temannya di Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri. Ditangkap Selasa (2/11) dini hari," ungkap Kaur Bin Ops Sat Reskrim Polres Klaten, Iptu Eko Pujianto.

Tak cuma satu botol

Tersangka Sarbini tak cuma mencampurkan potasium dalam satu botol. Empat botol minuman berisi air putih yang berada di kulkas rumah korban, semua dibubuhi racun potas yang dibeli dari toko pertanian.

Racun itu dibubuhkan tersangka saat rumah korban kosong karena ditinggal bepergian sekeluarga sehari sebelum kejadian.


Mengaku salah sasaran

Dari pemeriksaan pelaku, didapat keterangan aksi sadis tersebut ternyata salah sasaran karena yang diincar Sigit.

"Informasi dari diduga pelaku mengatakan sasarannya adalah suami korban, Sigit," kata Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo saat ditemui wartawan.


Ada motif dendam

Pelaku nekat karena menaruh dendam. "Seperti yang disampaikan, diduga pelaku motifnya adalah balas dendam," lanjut Eko.

Tinggal bayi usia sebulan

Meninggalnya Hani meninggalkan kepiluan bagi keluarga. Hani meninggalkan tiga anak kecil, satu di antaranya masih berusia satu bulan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads