Buntut Meninggalnya Gilang Mahasiswa UNS, Mendagri Tito Evaluasi Menwa

Buntut Meninggalnya Gilang Mahasiswa UNS, Mendagri Tito Evaluasi Menwa

Heri Susanto - detikNews
Senin, 01 Nov 2021 16:09 WIB
Yogyakarta -

Meninggalnya mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Gilang Endi Saputra (21), saat mengikuti Diksar Menwa mendapatkan perhatian dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Tito memastikan proses evaluasi terhadap keberadaan menwa.

"Ya kita kaji. Ini case terjadi karena kasuistis saja atau case karena sistemnya saja," kata Tito diwawancarai wartawan di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Kemantren Danurejan, Yogyakarta, Senin (1/11/2021).

Tito menyebut, peristiwa dugaan kekerasan yang mengakibatkan meninggalnya Gilang tersebut hanya kasuistis di Menwa UNS Solo, maka tidak perlu dengan evaluasi menwa yang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau katanya kasuistis saja tidak perlu yang lain-lain. Apa itu menjadi warning yang lain-lain," jelasnya.

Tito memastikan evaluasi akan dilakukan jika ada permasalahan terhadap sistem di menwa. Pihaknya bersama dengan kementerian terkait akan melakukan perbaikan sistem di menwa.

ADVERTISEMENT

"Kalau sistemnya ya diperbaiki sistemnya. Kalau sistem kekerasan di mana-mana (di banyak Menwa) ya kita perbaiki dengan Mendikbud dengan adik-adik menwa yang lain supaya tidak terjadi lagi," kata mantan Kapolri ini.

Ia mengungkap masyarakat harus mengakui ada kiprah menwa yang positif. Selama ini keberadaan menwa banyak membantu dalam kegiatan sosial seperti kebencanaan.

"Menwa banyak membantu kegiatan sosial, hal-hal positif harus diakui," katanya.

Untuk diketahui, Menwa bukan militer tapi berada di bawah naungan TNI yang bekerja berdasarkan SKB 3 Menteri (Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri) Menteri Pertahanan, Menteri Pendidikan Nasional, dan Menteri Dalam Negeri.

Diberitakan sebelumnya, Gilang meninggal pada Minggu (24/10) lalu. Gilang meninggal pada hari kedua kegiatan Diksar Menwa UNS di kawasan Jurug, Solo. Kasus ini dilaporkan ke polisi usai orang tua melihat ada beberapa luka di jenazah Gilang.

Selengkapnya di halaman selanjutnya...

Tim asistensi Polda Jateng mengungkap adanya beberapa luka di tubuh mahasiswa peserta Diksar Menwa UNS, Gilang Endi Saputra. Beberapa di antaranya adalah di bagian kepala korban dan di bagian dalam.

"Luka-luka di bagian mana ini? Kasat yang lebih tahu visum luar dan dalam. Ada berapa bekas di kepala, di dalam tubuh korban, tapi ahli yang akan berbicara, apakah itu yang menyebabkan kematian atau tidak?" ujar Direskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandhani Rahardjo Puro usai melakukan asistensi di Polresta Solo, Senin (1/11).

Untuk itu, Djuhandhani menyampaikan, perlunya meminta keterangan ahli forensik yang terlibat saat autopsi jenazah Gilang. Pasalnya, hasil autopsi tersebut yang bisa menyampaikan adalah ahli dan bukannya penyidik atau kepolisian .

"Diduga ada tindak pidana, melihat apakah tindak pidana berkaitan dengan korban, itu dibuktikan secara yuridis dengan visum, visumnya sudah ada dan yang bisa baca visum adalah ahli. Polisi tidak bisa, ahli bisa terangkan hasil visum," urainya.

Djuhandhani juga menyampaikan, bahwa pihaknya juga akan memeriksa terkait dengan standar operasional prosedur (SOP) kegiatan Diksar Menwa UNS itu. Apakah, ditemukan adanya pelanggaran atau sudah berjalan sesuai dengan SOP.

"SOP di Menwa yang akan dipelajari, termasuk temuan melihat sejauh mana SOP pelaksanaan kegiatan itu, termasuk AD/ART," pungkasnya.

Halaman 3 dari 2
(rih/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads