Siswa Solo Kena Corona Terus Bertambah, Gibran Berang Banyak Pelajar Ngemal

Round-Up

Siswa Solo Kena Corona Terus Bertambah, Gibran Berang Banyak Pelajar Ngemal

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 21 Okt 2021 19:30 WIB
Poster
Ilustrasi (Foto: Edi Wahyono)
Solo -

Jumlah siswa yang terpapar virus Corona atau COVID-19 di Kota Solo terus bertambah. Di sisi lain, Wali Kota Gibran Rakabuming Raka menyoroti banyak siswa tak langsung pulang namun justru nongkrong ke mal usai mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan penambahan jumlah siswa positif Corona tersebut berdasarkan temuan kasus baru. Selain itu, ada beberapa tambahan dari hasil tracing kasus sebelumnya.

"Ada penambahan lagi hari ini. Total ada 62 siswa positif COVID-19 dari lima SD dan tiga SMP," kata Ning, sapaannya kepada wartawan, Kamis (21/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun kasus bermula dengan temuan di lima SD dengan jumlah 41 siswa positif dan enam guru. Lima SD tersebut ialah SD Kristen Manahan, SDN Mangkubumen Kidul, SDN Danukusuman, SDN Semanggi Lor, SD Al-Islam 2 Jamsaren.

Namun demikian Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memastikan pembelajaran tatap muka (PTM) atau sekolah tatap muka di sekolah yang nihil Corona lanjut terus.

ADVERTISEMENT

"Dan kemarin ada siswa yang belum divaksin positif dan sekolah juga ditutup sementara. Dan untuk orang tua di sekolah lain yang tidak terdampak, PTM jalan terus," ujar Gibran Rakabuming Raka, Kamis (21/10).

Pemkot Solo, kata Gibran, akan terus mengetes pelajar sekolah yang sudah mendapatkan izin untuk menggelar PTM secara acak.

"Sekolah yang lain jalan terus, PTM jalan terus, kita juga sudah lakukan surveillance terus. Tenang saja kebanyakan ini yang positif juga OTG, sudah kita mitigasi, tenang saja, " tuturnya.

Simak video 'Update Corona RI 21 Oktober: Bertambah 633 Kasus, 1.372 Sembuh':

[Gambas:Video 20detik]



Selanjutnya: Gibran berang banyak siswa nongkrong di mal...

Di sisi lain, Gibran juga menyoroti banyaknya siswa yang tidak langsung pulang ke rumah usai mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM). Gibran menyampaikan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) PTM di masa pandemi, para siswa wajib diantar dan dijemput orang tua serta langsung pulang ke rumah.

"Wajib dijemput, wajib langsung pulang ke rumah, kaya ra nduwe gawean liya wae (seperti tidak punya pekerjaan lainnya saja). Tetapi ya itu (banyak yang tak langsung pulang sekolah), pada nongkrong, pada ke mal," kata Gibran.

Gibran menegaskan dengan kondisi ini dirinya tidak serta-merta menyalahkan pihak sekolah. Hanya saja, pihak sekolah juga perlu memonitoring siswa usai mengikuti PTM.

"Harusnya sesuai dengan SOP langsung pulang ke rumah tidak nongkrong, tidak ngopi-ngopi, ke mana, pulang langsung ke rumah," kata Gibran.

"Sekali lagi saya tidak menyalahkan pihak sekolah saja, tapi juga kita ingin monitoring di luar sekolah juga dijaga," sambungnya.

Halaman 2 dari 2
(mbr/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads