Melihat Lagi Gegeran Banteng Vs Celeng di Jateng

Terpopuler Sepekan

Melihat Lagi Gegeran Banteng Vs Celeng di Jateng

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 16 Okt 2021 12:07 WIB
Massa DPC PDI Perjuangan Jakarta Timur (Jaktim) melakukan longmarch dari Jalan Matraman Raya menuju Polres Jakarta Timur.
Ilustrasi PDIP (Foto: Rifkianto Nugroho)
Yogyakarta -

Deklarasi dukungan capres 2024 dari sejumlah kader PDIP di Purworejo kepada Ganjar Pranowo berbuntut panjang. Kini muncul istilah celeng sebagai simbol kader partai banteng yang mendukung Ganjar.

Polemik bermula saat Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Purworejo, Alrbertus Sumbogo dan kawan-kawan mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar. Aksi tersebut dianggap oleh Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto telah melenceng dai arahan ketua umum Megawati Soekarnoputri, hingga muncullah sebutan celeng.

"Kalau ada pengurus yang bicara di luar perintah partai artinya apa? Keluar dari barisan. Kalau keluar dari barisan ya siap untuk tidak di barisan, ya dikeluarkan oleh komendannya. Di militer juga gitu, keluar dari barisan ya out," kata pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu, Sabtu (9/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Adagium di PDIP itu yang di luar barisan bukan banteng, itu namanya celeng. Jadi apapun alasan itu yang deklarasi, kalau di luar barisan ya celeng," tegasnya.

Para pendukung Ganjar semakin menjadi-jadi. Mereka malah membuat logo Barisan Celeng Berjuang sebagai perlawanan terhadap Bambang Pacul. Bahkan dia memberikan pernyataan balasan.

ADVERTISEMENT

"Di bawah tekanan kepemimpinan beliau (Bambang Pacul) lahirlah kader-kader dengan mental babu, bebek dan beo," kata Sumbogo saat dihubungi detikcom, Minggu (10/10).

Ganjar tetap banteng

Ganjar Pranowo akhirnya angkat bicara soal polemik banteng vs celeng di internal PDIP. Ganjar menegaskan dirinya selaku kader PDIP, sekali banteng tetap banteng!

Saat ditanya wartawan, Ganjar awalnya menjawab soal celeng di hutan. Namun Ganjar akhirnya menanggapi singkat soal polemik banteng vs celeng ini.

"Celeng apa? Apa di Grobogan ada celeng," kata Ganjar saat ditanya wartawan Grobogan, Rabu (13/10).

"Sori ya, kita banteng, Bro. Sekali banteng tetap banteng!" tegas Ganjar.

Halaman selanjutnya, FX Rudy pro celeng...

Simak video 'Dipanggil DPP PDIP, Ketua Barisan Celeng Tetap Dukung Ganjar':

[Gambas:Video 20detik]



FX Rudy pro celeng

Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, turut memberi komentar terkait polemik banteng vs celeng. Mantan Wali Kota Solo itu ternyata mendukung adanya barisan celeng.

"Itulah demokrasi, cepat lebih menguntungkan itu singkatan celeng. Ini kalau yang namanya mengenalkan orang tidak dari awal ya kapan kenalnya," tuturnya kepada wartawan, Kamis (14/10).

"Kalau Solo mau deklarasi ya kami persilakan nanti silakan ke DPC dan aspirasi nanti akan kita serahkan kepada DPP dan DPD, itulah kinerja celeng. Celeng adalah bagaimana menjalankan perintah partai sesuai aturan yang ada," ucap Rudy.

Rudy juga menyatakan dukungannya terhadap Ganjar di Pilpres 2024. Dia bahkan tidak peduli jika nantinya apa yang dilakukannya ini akan mendapatkan sanksi dari DPP.

"Kalau bangsa Indonesia ingin mendapatkan anugerah (ganjaran) ya Ganjar Pranowo, ini dikatakan deklarasi ya monggo yang punya hak untuk memberi sanksi itu DPP," tegasnya.

Di sisi lain, Rudy juga membandingkan masalah ini dengan Pilkada Solo yang sempat memunculkan dua calon, yakni Achmad Purnomo dan Gibran Rakabuming Raka. Meski Rudy sejak awal berkukuh mendukung Purnomo, dia kemudian tetap mengikuti perintah Megawati yang sudah menunjuk Gibran sebagai Calon Wali Kota Solo.

"Kalau Ketum memutuskan yang lain itu keputusan Ketum. Solo kan sudah pernah mengalami, partai sudah punya pencalonan namun ketika Ketum memutuskan Mas Gibran dan Pak Teguh, hukumnya PDIP berjuang untuk memenangkan," kata FX Rudy kepada wartawan, Kamis (14/10/2021).

"Sama dengan 2024 tidak perlu diributkan, deklarasi ya biarkan, demokrasi mulai sekarang menyampaikan, menawarkan seseorang kepada rakyat adalah hal yang penting," tuturnya.

Selanjutnya, Gibran turut angkat bicara...

Gibran di kubu mana?

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka merupakan salah satu kepala daerah yang sering terlihat bersama Ganjar. Terakhir, Gibran bersama Wali Kota Bogor yang juga Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) berkunjung ke rumah dinas Gubernur Jawa Tengah kemarin.

Namun Gibran mengatakan bahwa kedekatannya dengan Ganjar adalah hal yang wajar. Dia menganggap Ganjar adalah seniornya.

"Pokoknya saya deket dengan semua, saya menganggap beliau senior, mentor," kata Gibran saat dijumpai di Balai Kota Solo, Jumat (15/10/2021).

"Ini bukan masalah dukung mendukung atau apa. Beliau Pak Ganjar kan atasan saya, apapun pasti saya konsultasi dulu Kayak kemarin saya titip Balekambang kayak gini lho pak, ada tanah provinsi minta dibantu," ujarnya.

Ditanya soal kubu celeng dan banteng, Gibran hanya menjawab dengan candaan. Dia pun menegaskan dirinya sedang fokus menangani pandemi COVID-19.

"Lha emange aku celeng," ujarnya berseloroh.

Gibran juga berkomentar mengenai pernyataan FX Rudy tentang kader yang bakal tegak lurus sesuai arahan ketua umum. Menurutnya, pernyataan Rudy itu sangat menyejukkan.

"Saya rasa statement yang dikeluarkan Pak Rudy ini sangat menyejukkan. Kemarin agak panas, statement dari Pak Rudy sangat menyejukkan," kata Gibran di Balai Kota Solo, Jumat (15/10/2021).

"Seperti yang Pak Rudy sampaikan, keputusan di ibu ketua umum," ujanya.

Gibran sendiri mengaku tidak mau masuk ke dalam polemik banteng dan celeng. Dia memilih fokus menangani pandemi COVID-19.

"Saya fokus penanganan COVID-19 dulu. 2024 isih suwe (masih lama)," ujarnya.

Selanjutnya, pesan tokoh senior PDIP...

Pesan senior PDIP

Senior PDIP di Jateng, Aria Bima menilai masalah tersebut hanyalah dinamika politik. Namun dia meminta agar polemik itu tidak perlu dibesar-besarkan.

"Persoalan yang tidak perlu dibesar-besarkan. Saya kira semua tetap sepakat kembali pada keputusan ketua umum untuk menentukan," kata Aria Bima saat dijumpai di Solo, Kamis (14/10/2021).

Meski muncul polemik, Aria menilai kondisi tersebut adalah sebuah dinamika menjelang pemilu. Namun dia mengingatkan agar para kader untuk tidak kebablasan.

"Ini hanya dinamika, tetapi tidak perlu kebablasan. Nanti membiaskan tugas partai untuk menangani pandemi COVID-19, apalagi ada ancaman gelombang ketiga," ujarnya.

Halaman 4 dari 4
(bai/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads