FX Rudy Serang Bambang Pacul, PDIP Jateng Pasang Badan!

FX Rudy Serang Bambang Pacul, PDIP Jateng Pasang Badan!

Ari Purnomo - detikNews
Jumat, 15 Okt 2021 21:56 WIB
Wakil Ketua DPD PDIP Jateng, Deni Nur Cahyanto, di Solo, Jumat (15/10/2021).
Wakil Ketua DPD PDIP Jateng Deni Nur Cahyanto di Solo, Jumat (15/10/2021). (Foto: Ari Purnomo/detikcom)
Solo -

Wakil Ketua DPD PDIP Jateng Denny Nur Cahyanto menyayangkan pernyataan Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo yang pro dengan barisan celeng. Menurut Denny, sebagai kader tidak perlu mengeluarkan pernyataan yang justru bisa memperkeruh internal partai.

"Saya menyayangkan pernyataan Pak Rudy yang secara tidak langsung menyudutkan Mas Bambang Pacul dalam polemik banteng celeng ini," ujar Denny kepada wartawan di Solo, Jumat (15/10/2021).

Denny menambahkan, sebagai seorang kader banteng harusnya tegak lurus. Selama Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri belum menyatakan capres sebaiknya kader tidak perlu berandai-andai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami banteng bukan celeng, sebagai banteng itu seharusnya tunduk dan taat pada partai tegak lurus. Kita juga berpikir bahwa ibu Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri belum menyatakan bahwa capres siapa belum jadi kita tidak bisa berandai-andai," ungkapnya.

Dukung mendukung itu, lanjut Denny, sebaiknya mengikuti aturan yang ada. Jangan sampai petugas partai justru berandai-andai dengan melakukan deklarasi atau mendukung salah satu calon.

ADVERTISEMENT

"Kita sebagai petugas partai berandai-andai, saya tidak setuju. Sebagai pengurus DPD Jateng mengimbau, supaya Pak Rudy menghormati apa instruksi yang ada, kalau tidak ada ya jangan mengeluarkan statemen mendukung jangan mengeluarkan statemen yang mendukung salah satu calon," ucap Denny.

Deni juga menyampaikan jangan sampai ada pernyataan yang justru memicu gejolak di internal partai.

"Jangan statemen yang picu gejolak di internal, di kader, di petugas partai. Kita petugas partai, jangan sak karepe dewe (sesuka hati), sebagai contoh ya banteng itu mengikuti barisan banteng, kalau keluar ya celeng," urainya.

"Kalau celeng cenderung merusak, iya mana ada celeng yang tidak perusak. Perusak semua, itu yang harus dipahami. Teman yang lain jangan sampai terpancing dengan statemen yang akan merugikan partai kita," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo sejalan dengan kader yang dianggap sebagai celeng karena sudah mendeklarasikan capres. Bahkan mantan Wali Kota Solo itu terang-terangan menyatakan mendukung Gubernur Jateng Ganjar Pranowo maju Pilpres 2024.

Selengkapnya di halaman selanjutnya...

"Itulah demokrasi, cepat lebih menguntungkan itu singkatan celeng. Ini kalau yang namanya mengenalkan orang tidak dari awal ya kapan kenalnya," kata Rudy kepada wartawan, Kamis (14/10).

Rudy menambahkan, deklarasi itu merupakan inisiatif masing-masing kader dan bukan perintah dari Ganjar. Dasarnya adalah melihat kinerja Ganjar selama menjabat sebagai Gubernur dianggap cukup bagus.

"Dan Pak Ganjar sendiri juga tidak minta untuk dideklarasikan, yang mendeklarasikan adalah rakyat Indonesia yang mengetahui kinerjanya. Jadi tidak salah teman-teman mendeklarasikan itu," urainya.

Pada kesempatan itu, Rudy juga menyatakan dukungannya terhadap Ganjar di Pilpres 2024. Dia bahkan tidak peduli jika nantinya apa yang dilakukannya ini akan mendapatkan sanksi dari DPP.

"Kalau bangsa Indonesia ingin mendapatkan anugerah (ganjaran) ya Ganjar Pranowo, ini dikatakan deklarasi ya monggo yang punya hak untuk memberi sanksi itu DPP," tegasnya.

Kemudian terkait dengan ungkapan Ketua DPD PDIP Jateng Bambang 'Pacul' Wuryanto yang menyebut kader celeng bagi mereka yang sudah mendeklarasikan capres, Rudy mengaku tersinggung. Akan tetapi, rasa itu tidak dia besar-besarkan dan lebih mengambil sisi positifnya.

"Saya menanggapi perkataan Mas Bambang Pacul ini menurut saya tidak pernah menggunakan logika berpikir," ujarnya.

Rudy yakin para kader yang dinilai mendahului arahan Ketum Megawati Soekarnoputri itu pun bakal kembali ke rahim banteng. Dia berharap banteng vs celeng di internal PDIP tidak lagi menjadi polemik.

"Kalau ketum sudah memutuskan A pasti celeng-celeng ikut A. Saya berharap sudahlah tidak perlu mengomentari deklarasi-deklarasi siapapun, karena yang namanya pemilihan presiden tidak hanya PDIP yang memilih, yang memilih rakyat Indonesia yang jumlahnya 250 juta," pesan Rudy.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads