Siapa Sangka, Kantor Desa di Klaten Ini Ternyata Dulunya Gedung Bioskop

Siapa Sangka, Kantor Desa di Klaten Ini Ternyata Dulunya Gedung Bioskop

Achmad Syauqi - detikNews
Selasa, 12 Okt 2021 10:53 WIB
Gedung Balai Desa Pondok, Kecamatan Karanganom, Klaten dulunya gedung bioskop, Selasa (12/10/2021).
Gedung Balai Desa Pondok, Kecamatan Karanganom, Klaten dulunya gedung bioskop, Selasa (12/10/2021). (Foto: Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Desa Pondok, Kecamatan Karanganom, Klaten, Jawa Tengah menjadi saksi sejarah masa kejayaan bioskop pada tahun 1970 hingga 1980-an. Jejak kejayaan bioskop di desa itu masih bisa dilihat sebab bekas gedung bioskop itu kini menjadi kantor desa.

"Iya, gedung ini dulunya gedung film (bioskop). Tapi di awalnya malah tobong ketoprak," ungkap Kasi Kesra Pemerintah Desa Pondok, Jumain (55), pada detikcom, Selasa (12/10/2021).

Menurut Jumain, gedung itu dibangun sekitar tahun 1967. Awalnya bangunan tersebut berbentuk sederhana dengan atap anyaman daun kelapa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan detikcom di lokasi hari ini, balai desa terletak di tepi jalan raya menuju objek wisata air Ponggok, Kecamatan Polanharjo. Bangunan gedung berarsitektur lama menyerupai benteng.

Di bagian depan atas, tiga jendela yang dijadikan ruang kru pemutar bioskop masih terpasang. Hanya bagian bawah sudah dirombak dengan gaya minimalis sebab menjadi kantor desa.

ADVERTISEMENT

Di dalam gedung, atap daun kelapa sudah diganti kerangka kayu dan genteng. Di ujung gedung, panggung yang dulu tempat layar bioskop dan pentas ketoprak masih ada.

"Bentuknya sudah tembok sebagian, tapi atapnya dulu terbuat dari anyaman daun kelapa (blarak). Sebelum bioskop sempat untuk panggung ketoprak," sambung Jumain.

"Dibangun swadaya masyarakat desa tapi tidak untuk kantor, penonton bayar pon seikhlasnya. Dulu kantor desa kan di rumah Kades," lanjut dia.

Grup ketoprak yang pentas, sebut Jumain, biasanya grup lajon atau berpindah-pindah, termasuk beberapa grup besar. Grup ketoprak Siswa Budaya dan Wahyu Budaya sering pentas di lokasi itu.

"Wahyu Budaya, Siswa Budaya, Sastra Pletot, dan lainnya sampai ada yang beranak pinak di sini. Saat tidak ada pentas ya buat bioskop," lanjut Jumain.

Penonton bioskop, imbuh Jumain, juga dari berbagai daerah di Klaten. Meskipun desanya jauh dari kota Klaten dan bukan kota kecamatan, kursi penonton selalu penuh.

"Penonton bioskop selalu penuh dari berbagai daerah. Dulu kan tidak banyak sarana hiburan jadi betul- betul ramai," papar Jumain.

Ditambahkan Jumain, gedung bioskop desanya mungkin paling awal dibandingkan bioskop lainnya. Setelah bisnis bioskop surut kini difungsikan untuk kantor desa.

"Sejak tahun 1990 an sudah tidak digunakan karena banyak hiburan lain. Sekarang yang depan untuk kantor desa, di belakang untuk gedung serbaguna, pengajian, rapat sampai bulu tangkis," pungkas Jumain.

Kaur Perencanaan dan Umum, Pramana (54), menambahkan seingatnya dulu tiap hari ada pemutaran pertunjukan di bioskop itu. Namun paling ramai selalu pada malam Minggu.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

"Tiap hari tapi paling ramai malam Minggu. Dulu kan langka hiburan, saya juga sering nonton," sebut Pramana pada detikcom.

Jumlah penonton, kata Pramana, antara 500-1000 orang setiap pemutaran film. Tidak ada karcis sebab hanya masukan uang ke kotak.

"Tidak ada karcis tapi adanya pon, masukkan uang ke kotak. Sekarang untuk balai desa tapi bangunan asli masih disisakan," papar Pramana.

Bangunan total, rinci Pramana, berukuran sekitar 26x14 meter dan di belakang panggung masih ada ruangan terpisah untuk kru. Tembok dan jendela aslinya masih dilestarikan.

"Temboknya masih, jendela ruang pemutaran juga masih. Lubang proyektor masih ada, semua asli dan tidak dihilangkan," terang Pramana.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads