Mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai, membuat cuitan kontroversial yang dinilai bernuansa rasis. Cuitan itu mendapatkan tanggapan dari berbagai komunitas Papua di Jawa Tengah hingga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Awalnya, Pigai menyebut kata Jawa Tengah hingga menyeret nama Jokowi dan Ganjar Pranowo dalam cuitannya. Dia juga menuding adanya tindakan rasis kepada warga Papua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jgn percaya org Jawa Tengah Jokowi & Ganjar. Mrk merampok kekayaan kita, mereka bunuh rakyat papua, injak2 harga diri bangsa Papua dgn kata2 rendahan Rasis, monyet & sampah. Kami bukan rendahan. kita lawan ketidakadilan sampai titik darah penghabisan. Sy Penentang Ketidakadilan)." demikian cuitan Pigai lewat akun Twitter miliknya, @NataliusPigai2 seperti dilihat detikcom, Sabtu (2/10).
Namun ternyata, berbagai komunitas Papua di Jawa Tengah justru tidak sepakat dengan Pigai. Mereka nyaman selama tinggal di Jawa Tengah.
Dapat jaminan dari Gibran
Gibran Rakabuming menegaskan bahwa tidak ada tindakan rasialisme kepada warga Papua di Kota Solo. Dia pun menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat Papua yang tinggal di Kota Solo.
"Mereka aman dan nyaman di sini, bala kabeh (semua teman)," kata Gibran usai meninjau vaksinasi di Pura Mangkunegaran, Senin (4/10).
Putra sulung Presiden Jokowi itu menyebut ada banyak warga Papua yang tinggal di Solo. Mereka berada di Solo, antara lain untuk menempuh pendidikan.
"Banyak (warga Papua di Solo), mereka nyaman, banyak yang sekolah juga di sini, di Solo Technopark banyak," ujar dia.
Tanggapan warga Papua di Solo
Mendapatkan jaminan dari Gibean, warga Papua yang tinggal dan menempuh pendidikan di Solo memberikan apresiasi. Namun dia mengaku tetap waspada setelah adanya cuitan Pigai.
"Bisa lebih nyaman dengan adanya jaminan ini. Misalkan terjadi apa-apa bisa menyampaikan laporan. Tetapi, wacana seperti itu, tidak tahu tindakan di bawah seperti apa. Tidak ada tekanan enjoy saja, tetap ada kewaspadaan. Walaupun nyaman," ujar Yehud, salah seorang mahasiswa asal Papua di Solo, kepada detikcom, Senin (4/10).
Yehud mengatakan sejauh ini dia tidak merasakan dampak apapun atas ucapan Natalius Pigai yang menyerang orang Jawa Tengah dalam cuitannya. Namun demikian Yehud bukannya tidak khawatir jika sewaktu-waktu terjadi respons warga terhadap warga Papua atas ucapan Pigai tersebut.
"Pertama yang dirasakan itu (jika sampai ada) intimidasi, dampaknya bisa sangat besar, kalau tidak bisa ditanggulangi ujung-ujungnya rasis," ujarnya.
Selanjutnya: ingatkan Pigai
Simak juga Video: Bareskrim Pelajari Laporan Dugaan Rasisme Pigai ke Jokowi-Ganjar