7 Fakta Tak Terpuji Pendaki Panjat-Joget di Atas Tugu Puncak Merbabu

Round-Up

7 Fakta Tak Terpuji Pendaki Panjat-Joget di Atas Tugu Puncak Merbabu

Ragil Ajiyanto - detikNews
Jumat, 08 Okt 2021 08:38 WIB
Boyolali -

Sebuah video pendaki memanjat dan berjoget di atas tugu Triangulasi Puncak Gunung Merbabu, viral di media sosial. Video itu pun menghebohkan jagad alam maya.

Video dan foto viral itu antara lain diunggah akun resmi Instagram Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), yakni btn_gn_merbabu pada Rabu (6/10/2021).

Sejumlah akun instagram ikut merepost aksi pendaki di puncak Gunung Merbabu itu. Berbagai ragam komentar pun dilontarkan netizen. Berikut fakta-fakta dari video viral itu:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Ada satu video dan dua foto


Video viral itu antara lain diunggah akun resmi BTNGMb, yaknibtn_gn_merbabu pada Rabu (6/10/2021). BTNGMb menyertakan keterangan, #sobatmerbabu, video dan gambar di atas sedang viral saat ini. Hal seperti ini adalah contoh pendaki yang kurang bertanggung jawab.

"Bagaimana jika mereka itu terjatuh?" tulis btn_gn_merbabu.

ADVERTISEMENT

Disebutkan juga, bahwa tugu itu dibangun sebagai identitas puncak Gunung Merbabu.

"Tugu itu dibangun sebagai identitas puncak Gunung Merbabu. Untuk menegakkan tugu tersebut harus membawa air, semen dan material dari bawah. Seharusnya kita turut menjaganya," lanjut btn_gn_merbabu.

"Jadilah pendaki yang bijak, cerdas dan bertanggung jawab sobat," imbau btn_gn_merbabu.

Dalam kolom komentar, netizen rata-rata menyayangkan tindakan pendaki tersebut. Bahkan sejumlah komentar meminta pendaki itu diberi tindakan tegas dan di blacklist.

"Wajib di tegur, edukasi, dan Blacklist," kata akun out***.

2. Video berdurasi 30 detik

Ada tiga gambar yang diunggah BTNGMb di akun resmi instagramnya. Satu video memperlihatkan seorang laki-laki berjoget di atas tugu puncak Triangulasi yang berada di ketinggian 3.142 mdpl.

Video berdurasi sekitar 30 detik itu terlihat seorang pria berdiri dengan kaki menapak pada dua tiang tugu. Dengan diiringi musik, pria itu pun terlihat asyik berjoget.

Kemudian ada dua foto yang memperlihatkan seseorang duduk di atas tugu tersebut dengan pose membelakangi kamera.

3. BTNGMb cari pelakunya

Pihak BTNGMb pun bergerak untuk menyelidiki dan mencari pendaki yang nekat memanjat dan berjoget di tugu puncak Triangulasi. Tindakan pendaki itu bisa merusak aset negara dan membahayakan dirinya sendiri.

Apakah mereka merupakan pendaki yang naik melalui jalur Thekelan, Kabupaten Semarang pada tanggal 5 Oktober 2021 atau bukan. Atau pendaki yang naik melalui jalur tak resmi atau jalur yang belum dibuka.

"Kita sedang menyelidiki. Kita mencoba beberapa kemungkinan, tapi kita juga di pintu pendakian Thekelan sekarang sudah kita tapis, apakah ini masuk di dalam daftar pendaki yang terdaftar di booking online tanggal 5 (Oktober 2021) atau tidak. Atau bisa jadi melalui jalur yang ditutup, yang belum dibuka, kita belum tahu itu. Kita mencoba mendalami, mencari informasi," ujar Kasubag TU BTNGMb, Johan Setiawan ditemui di kantornya, Kamis (7/10).


Selanjutnya: tugu baru saja diperbaiki dengan susah payah...

4. Sangat disayangkan

BTNGMb menyayangkan adanya pendaki yang nekat memanjat dan berjoget di atas tugu puncak Triangulasi. Tugu tersebut merupakan aset negara yang harus dijaga.

"Kami menyayangkan dan mengharap para pendaki Taman Nasional Gunung Merbabu dan Taman Nasional lain, tentunya kita harus menjadi pendaki yang bijak, yang menjaga norma dan mengikuti aturan, regulasi yang ditetapkan," kata Kasubag TU BTNGMb, Johan Setiawan, ditemui di kantornya Jalan Merbabu No. 136 Boyolal, Kamis (7/10).

Disampaikan Johan, tugu yang dibangun di puncak Gunung Merbabu itu merupakan aset negara yang dibangun oleh negara dari uang rakyat melalui pajak. Pembangunan tugu tersebut untuk kepentingan wisata pendakian. Karena merupakan aset negara, tentu ada konsekuensi-konsekuensi aturan yang harus ditaati.

"Bagaimana etika dia terhadap pemanfaatan aset. Karena kita tidak tahu, itu (memanjat tugu) bisa menimbulkan kerusakan. Yang terpenting kita menjaga agar perilaku seperti ini tidak terulang karena membahayakan diri sendiri," imbuh dia.

5. Tugu baru saja diperbaiki

Tugu di puncak Gunung Merbabu itu dibangun tahun 2017 lalu. Tak hanya di puncak Triangulasi, tugu juga dibangun di puncak Syarif dan puncak Kentengsongo. Setiap tahun tugu-tugu itu dilakukan perbaikan.

"Tugu itu (Puncak Triangulasi) baru saja diperbaiki. Pada saat PPKM kemarin, (pendakian ditutup) diperbaiki karena sebelum itu kan (tugu) condong, miring. Karena dirasa membahayakan sehingga kita lakukan perbaikan," jelas Johan Setiawan.

Dengan adanya perbaikan tersebut, diharapkan keberadaan tugu-tugu di puncak Gunung Merbabu itu bisa awet.Tugu itu bisa menjadi background untuk berfoto bagi pendaki atas pencapaiannya telah sampai di puncak Merbabu.

"Kita berharap bisa memberikan manfaat yang awet, yang lama kepada para pendaki untuk berbagai background foto sekaligus sebagai monumen pencapaian sudah mencapai puncak Gunung Merbabu," imbuhnya.

Selanjutnya: pendakian baru saja dibuka...

6. Dinilai tak menghargai jerih payah membangunnya

Johan Setiawan mengungkapkan, untuk membangun tugu di puncak Gunung Merbabu itu tidaklah mudah. Butuh perjuangan dan kerja keras. Pasalnya, para pekerja harus membawa material bangunan dari bawah, seperti semen, batu termasuk air.

Bahkan, pihak pelaksana sempat muncul ide membawa material-material bangunan ke puncak Gunung Merbabu menggunakan helikopter. Namun akhirnya tetap dibawa melalui jalur darat atau pendakian.

Termasuk dalam perbaikan saat pendakian ditutup karena PPKM pandemi COVID-19 kemarin. Kondisi tugu puncak Triangulasi saat itu dalam kondisi miring dan membahayakan.

"Kita cor, kita bawa material semen, batu, air dari bawah ke atas. Dibantu masyarakat, relawan untuk melakukan perbaikan dan sekarang sudah bagus, harapannya bisa awet, memberi sebagai tanda sudah sampai puncak," kata Johan.

Sayangnya, masih ditemukan oknum pendaki yang tidak mengindahkan aturan. Menurutnya, kegiatan menaiki tugu penanda puncak tak hanya menyalahi etika pendakian. Namun, juga berpotensi menimbulkan kerusakan dan membahayakan diri sendiri.

7. Pendakian dibuka 5 Oktober, video viral 6 Oktober 2021

Belum diketahui, apakah video dan foto yang viral tersebut merupakan gambar baru atau lama.

Gunung Merbabu dibuka kembali di masa PPKM sejak 5 Oktober 2021. Namun baru satu jalur yang dibuka secara resmi yaitu jalur Thekelan, Kabupaten Semarang. Sedangkan video tersebut viral pada tanggal 6 Oktober 2021 atau satu hari setelah dibuka.

Johan mengatakan, pihaknya kini masih melakukan penyelidikan, siapa pendaki tersebut dan mereka naik dari mana.Apakah mereka merupakan pendaki yang naik melalui jalur Thekelan, Kabupaten Semarang pada tanggal 5 Oktober 2021 atau bukan. Atau pendaki yang naik melalui jalur tak resmi atau jalur yang belum dibuka.

Johan menyampaikan bahwa Gunung Merbabu memiliki landasan hukum yang jelas. Karena merupakan daerah konservasi yang dilindungi dan dituangkan dalam Undang-undang (UU) RI nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati Ekosistemnya.

Halaman 2 dari 3
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads