Bunga tabebuya atau handroanthus chrysotrichus yang berada di wilayah Magelang, Jawa Tengah, mulai bermekaran. Sejumlah warga tampak sengaja datang untuk berfoto-foto dengan pemandangan bunga tabebuya.
Berdasarkan pantauan detikcom, bunga tabebuya bermekaran bisa ditemui di Jalan Yogya-Magelang, tepatnya mulai dari wilayah Palbapang hingga kawasan Mertoyudan. Pohon bunga tabebuya berada di tengah median jalan.
Selain itu, tabebuya juga terlihat di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta, Sawitan, Mungkid, Kabupaten Magelang atau tepatnya di sepanjang perkantoran kompleks Pemkab Magelang. Di kawasan ini, tabebuya berada di sisi kanan dan kiri jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bunga tabebuya yang bermekaran terlihat indah nan cantik. Warna tabebuya yang ada meliputi pink dan putih.
Keindahan bunga tabebuya tersebut menarik perhatian warga untuk sekadar berfoto-foto. Salah seorang warga yakni Jamilatun, warga Grabag, Kabupaten Magelang, tampak datang bersama teman-temannya.
"Ini (tabebuya) bagus, luar biasa. Ini kayak di Korea, nggak harus ke sana di Magelang ada. Luar biasa sekali," ujarnya saat ditemui usai foto-foto di Jalan Soekarno-Hatta, Sawitan, Mungkid, Kabupaten Magelang, Rabu (6/10/2021).
Ia mengaku sengaja datang dari Grabag untuk berfoto-foto dengan latar belakang bunga tabebuya. Mekarnya bunga tabebuya ini dia ketahui dari media sosial.
"Kami dari Grabag. Lihat di sosial media kok banyak banget makanya terus ke sini. Sangat bagus, sangat cantik," tuturnya.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang, Joko Sudibyo, mengatakan pohon bunga tabebuya ditanam pada 2012. Pohon tabebuya dari Palbapang hingga Mertoyudan, ditanam sebagai peredu.
"Awal tanam sekitar 400 pohon. Untuk yang dari Palbapang sampai Mertoyudan sebagai peneduh (jalan). Kemudian dikembangkan di Muntilan, Sawitan dan lainnya," kata Joko.
Menurut Joko, pohon tabebuya mulai berbunga pada usia 4 tahun. Bunganya akan bermekaran pada musim kemarau atau puncak kemarau tepatnya sekitar September sampai Oktober.
"Tahun lalu bunga nggak serentak seperti sekarang ini. Bahkan sampai ada yang daunnya rontok tertutup bunga. Ini kayak bunga sakura di Jepang," tuturnya.
Dinas Lingkungan Hidup, kata Joko, juga membuat bibit bunga tabebuya di bank bibit yang dimilikinya. Pembibitan ini dilakukan untuk pengembangan, kemudian ada komunitas-komunitas yang mengajukan permintaan.
"Kami membuat bank bibit tabebuya, ada komunitas-komunitas yang mengajukan permintaan," pungkasnya.