BMKG mengeluarkan peringatan dini adanya gelombang tinggi di perairan selatan Jawa. Masyarakat pesisir diimbau agar waspada.
Kepala BMKG Satklim Yogyakarta Reni Kraningtyas mengatakan untuk peringatan dini gelombang tinggi dikeluarkan oleh Stasiun Meteorologi Cilacap. Dari daftar itu, wilayah pesisir Yogyakarta juga termasuk dalam daftar peringatan gelombang tinggi.
"Untuk informasi gelombang atau peringatan dini gelombang dikeluarkan oleh Stasiun Meteorologi Cilacap, Stasiun Klimatologi Sleman meneruskan informasi tersebut," Reni Kraningtyas kepada wartawan, Senin (27/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reni menjelaskan peringatan dini gelombang tinggi berlaku dari 27 September hingga 28 September.
"Tinggi gelombang 2,5 meter hingga 4,0 meter berpeluang terjadi di perairan selatan Yogyakarta, Samudera Hindia selatan Yogyakarta," jelasnya.
Gelombang tinggi ini, terjadi karena pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari tenggara-barat daya. Dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur-selatan dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa, dan Laut Jawa bagian timur," jelasnya.
Untuk itu, Reni mengimbau kepada warga serta nelayan agar waspada dengan adanya gelombang tinggi.
"Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," pungkasnya.
Simak juga video 'Cuaca Dapat Berubah Sewaktu-waktu di Masa Pancaroba':