Irjen Napoleon Bonaparte menganiaya Muhammad Kace dengan alasan membela agama. PP Muhammadiyah menegaskan tidak ada kekerasan dalam beragama.
"Jadi persoalan agama adalah persoalan mendapatkan hidayah atau petunjuk dari Allah SWT. Tidak ada tempat kekerasan dalam beragama," kata anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Prof Wawan Gunawan Abdul Wachid, saat dihubungi detikcom, Senin (20/9/2021).
Wawan mengatakan, prinsip dakwah bagi setiap muslim adalah menyampaikan pesan-pesan agama. Hal tersebut seperti dalam ayat Al-'Quran Al Imran ayat 104, "Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sering digunakan dalam dakwah dan tablig. Dakwah mengajak, tabliq menyampaikan," lanjut dia.
Bahkan, kata akademisi UIN Sunan Kalijaga ini, Rasulullah mendapatkan tugas dari Allah SWT untuk menyampaikan ajarannya, bukan menghakimi apalagi menganiaya.
Wawan menyampaikan, cara berkomunikasi dalam berdakwah, juga telah diatur dalam Al-'Quran yaitu untuk berkata benar atau lurus. Karena, kata dia, perkataan benar adalah menyampaikan separuh persoalan.
"Jadi kewajiban setiap muslim menyampaikan ajaran agama. Makanya, setiap selesai berdakwah, nabi selalu berdoa agar disaksikan karena telah menyampaikan pesan-pesan agama," katanya.
Diberitakan sebelumnya, wajah dan tubuh tersangka kasus penistaan agama, Muhammad Kece Muhammad Kace dilumuri kotoran bahkan dipukuli oleh terdakwa kasus korupsi, Irjen Napoleon Bonaparte. Atas insiden tersebut, dia membuat laporan polisi (LP) yang terdaftar dalam LP bernomor LP:0510/VIII/2021/Bareskrim yang dibuat pada 26 Agustus 2021 atas nama Muhamad Kosman.
Irjen Napoleon Bonaparte, membuat surat terbuka soal alasannya menganiaya Kace. Napoleon menyatakan dalam surat terbuka itu bahwa dirinya lahir dan dibesarkan sebagai seorang Muslim. Dia menyebut Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin.
Napoleon menyatakan siapa pun berhak menghina dirinya namun tidak dengan Allah, Rasulullah dan Al-Quran. Siapa pun yang menghina Allah, dia bersumpah akan melakukan tindakan terukur.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Saksikan video 'Muhammad Kece Dianiaya Sesama Tahanan di Rutan Bareskrim':
"Siapa pun bisa menghina saya, tapi tidak terhadap Allah ku, Al-Quran, Rasulullah SAW dan akidah Islam ku, karenanya saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya," ungkapnya.
Napoleon menyebut perbuatan Muhammad Kece sangat membahayakan persatuan dan kerukunan umat beragama di Indonesia. Napoleon menegaskan akan bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukannya kepada M Kece apa pun risikonya.
"Selain itu, perbuatan Kace dan beberapa orang tertentu telah sangat membahayakan persatuan, kesatuan, dan kerukunan umat beragama di Indonesia," tuturnya.
"Akhirnya, saya akan mempertanggungjawabkan semua tindakan saya terhadap kace apapun risikonya," imbuhnya.